Yogyakarta – Keberadaan suaramuhammadiyah.com yang dikelola oleh awak redaksi majalah Suara Muhammadiyah, adalah hal yang menarik dalam perkembangan media online belakangan ini. Sebab belakangan ini, tidak sedikit kecenderungan masyarakat untuk mengikuti media-media online yang berkembang. Kecepatan, kemudahan, kenyamanan dan beban biaya yang murah, menjadi alasan pilihan masyarakat untuk beralih menggunakan media online.
Demikian ungkapan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir., M.Si, saat membuka Rapat Kordinasi (Rakor), redaktur suaramuhammadiyah.com, di Sambi Resort, Kaliurang Yogyakarta (26/4).
Menurut Haedar, kita tentu masih bersyukur, di tengah turunnya oplah media cetak, namun majalah Suara Muhammadiyah versi printing ( cetak), justru oplahnya masih terus bertahan dan bahkan meningkat. Akan tetapi, bukan berarti, kita terlena dengan hanya mengurus media cetak semata, sebab kebutuhan masyarakat maupun warga Muhammadiyah terhadap media online, juga semakin meningkat. Kondisi seperti ini, tentu harus dijawab oleh redaktur majalah Suara Muhammadiyah, dengan melahirkan media SM versi online.
“SM online yang sekarang sudah berjalan di lingkungan Muhammadiyah, adalah hal yang menarik untuk terus dikembangkan, karena kita tidak tau, sampai kapan media versi cetak SM ini akan terus dijadikan rujukan, di tengah menjamurnya media online. Tapi dengan semangat kerja awak redaksi SM sekarang, saya optimis, perpaduan SM versi cetak maupun online akan menunjukkan SM semakin berkembang dan mampu membaca zaman,” tutur Haedar.
Kegiatan rapat kordinasi redaksi Suara Muhammadiyah ini sendiri, berlangsung mulai tanggal 26-27 April 2016, di Sambi Resort, Kaliurang. Selain dihadiri oleh seluruh awak redaksi, juga dihadiri oleh manajemen perusahaan. Deni Asy’ari, selaku pemimpin Perusahaan, menyampaikan, bahwa kegiatan Rakor SM ini, untuk memperkuat pola kerja keredaksian dalam mengelola manajemen SM versi online. Oleh karenannya, menurut Deni, dalam kegiatan yang berlangsung 2 hari ini, menghadirkan beberapa pelaku media, yang didatangkan dari redaktur senior Harian Jawa Pos, Harian Kompas, dan Wakil Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta ( UNS). (red)