Surakarta–Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta melaksanakan Ucap janji Profesi dan Penyematan Lencana 121 Mahasiswa Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta yang terdiri dari 97 D III Keperawatan dan 34 D III Kebidanan. Acara ini berlangsung Sabtu (23/4) di Gedung Rektorat Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta.
Ucap janji Profesi dan Penyematan Lencana Mahasiswa dan Penyematan Lencana Mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta bersifat wajib diikuti oleh mahasiswa semester II dari Prodi DIII Keperawatan dan DIII kebidanan. Penyematan lencana Mahasiswa di lakukan oleh Weny Hastuti, SKep, MKes, selaku Ketua Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta.
Pada acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada Mahasiswa yang berprestasi mendapatkan peringkat 1, 2 dan 3 untuk Prodi D III Keperawatan, D III Kebidanan dan S1 Ilmu Gizi. Penghargaan berupa Piagam dari Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta, Beasiswa dari Bank Muammalat dan Bank Jateng Syariah
Disampaikan pula oleh ketua panitia Wijayanti, SST, MKes, bahwa Ucap Janji dilaksanakan dengan tujuan menyiapkan mahasiswa mengucapkan janji profesi agar siap bertanggung jawab dan bertangunggugat, dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien, klien keluarga dan masyarakat. Sesuai dengan kode etik tanpa membedakan golongan agama pangkat dan jabatan
Pada prosesi ucap janji juga di sampaikan pula penghargaan Beasiswa kepada mahasiswa berprestasi (3 besar) dari masing masing Prodi D III Keperawatan, D III Kebidanan dan S1 Ilmu Gizi. Dengan peringkat 1 prodi D3 Keperawatan Toni Irawan IPK 4, D3 Kebidanan Hafsah Iffit Iliyyun IPK 4 dan S1 Ilmu Gizi Aninda Nur Maqrifah IPK 3,67.
Di dalam sambutan Weni Hastuti, SKep, MKes, menyampaikan, “Pengambilan sumpah ini sebagai langkah awal sebelum mahasiswa semester II kita terjunkan dalam tatanan pelayanan nyata di dunia kerja, sebagai sarana pembelajaran sekaligus transformasi untuk membentuk perawat dan bidan yang professional dan islami.” Ia pun menambahkan bahwa selama proses pembelajaran di kampus, cara berfikir mahasiswa lebih didominasi oleh otak kiri yang lebih menekankan fungsi-fungsi logika, analitis, serta teori dan konseptual. Sementara di dunia kerja justru lebih membutuhkan kreatifitas, fleksibilitas dan inovasi yang bahan dasarnya adalah imajinasi kreatif yang merupakan cara kerja otak kanan, atau dengan perkataan lain lebih menekankan kontekstualitas.
“Era masa depan adalah era otak kanan yang ditandai dengan dua hal yaitu disamping High concept yang merupakan komponen hard skill, namun juga harus high touch yang syarat dengan muatan soft skill,” imbuhnya. Oleh karena itu, momentum praktik Klinik Keperawatan dan kebidanan bagi mahasiswa dapat dijadikan sebagai sarana transformasi diri dari yang biasanya kaku menadi lebih fleksibel, dari yang biasanya tekstual menjadi lebih kontekstual. (Teguh Wahyudi)