Dalam Muhammadiyah segala sesuatunya diputuskan dan dipertanggungjawabkan atas dasar musyawarah, kecuali dalam soal peribadatan dan lain-lain yang memang sudah jelas-jelas ada tuntunan dari Allah dan Rasul dengan nash-nash yang nyata. Maka tidaklah mengherankan, bahwa dalam Muhammadiyah selalu ada rapat-rapat, seperti rapat anggota, pengurus alim ulama dsb. Dengan demikian, berarti bahwa orang datang ke rapat ialah untuk menyumbangkan tenaga, pikiran, mungkin kalau perlu uang, dan sanggup menanggung keputusan-keputusan dalam rapat-rapat itu. Anggota wajib mengikuti rapat-rapat itu, berhak membicarakan dan memutuskan, dan seterusnya menjalankannya.
Sangat tercela, lebih-lebih dipandang dari segi agama kita, juga dari segi organisasi dan moril, seorang anggota yang sengaja tidak memenuhi undangan rapat dengan tidak ada sebab. Lebih kurang celanya ialah anggota yang datang terlambat. Kedua penyakit ini, sudah sedemikian luas merata dilingkungan kita. Sehingga, tidak jarang rapat yang sedianya dimulai pukul 8 terpaksa diundur pukul 9 atau 10, bahkan sering juga rapat tidak jadi berlangsung karena yang hadir tidak mencukupi. Penyakit ini sudah lama usianya, terbukti almarhum K.H Mas Mansjur terpaksa dalam langkahnya mencantumkan; Menepati waktu sidang. Baik sekali kita mengulangi langkah ini, dianjurkan dan disemangatkan dalam pertemuan-pertemuan pengurus, anggota dsb.
Diantara anggota kita terdapat juga orang yang suka meninggalkan rapat tanpa minta izin kepada pimpinan, atau minta izin tiba-tiba dengan suara keras, lalu pergi saja sebelum diizinkan. Mereka ini biasanya terdiri dari mereka yang merasa kurang senang karena pendapatnya tidak disetujui, atau minta bicara tak diberi waktu, atau merasa muak atas jalannya rapat, dsb. Apapun juga alasannya, tercela sekali meninggalkan rapat tanpa izin, atau memaksa minta izin.
Ajakan atau panggilan Rasul, apalagi perintahnya adalah suatu perkara yang mempunyai nilai agama. Sekurangnya sunnah hukumnya, dan tidak kurang yang menjadi wajib, baik mengenai ibadah maupun mengenai perkara-perkara yang langsung menyangkut nasib atau kepentingan umat Islam. Maka sudah terang bahwa kita harus lebih mementingkan panggilan Rasul ini daripada ajakan teman-teman kita, atau ajakan dari perkara-perkara yang tidak mempunyai nilai agama, atau perkara-perkara yang mubah hukumnya. Segala ajakan dan usaha-usaha Muhammadiyah adalah sesuai dengan ajakan-ajakan Rasul, mempunyai nilai agama dan mementingkan kepentingan umat Islam serta meninggikan derajat umat, sebab itu marilah bersama-sama kita perhatikan. (suaramuhammadiyah.com)