KENDARI, suaramuhammadiyah.com—Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan tema “Rekonstruksi Gerakan Organisasi untuk Progresivitas Ikatan yang Berkemajuan”. Pembukaan kegiatan dilaksanakan di Aula Gedung Islamic Center (GIC) Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 10 Kendari. Selanjutnya, kegiatan ini akan dilaksanakan di Balai Pelatihan Transmigrasi Sulawesi Tenggara Jalan Haeba Dalam Nomor 7 Kelurahan Wua-Wua, Kecamatan Wua-Wua, Kota rencananya akan ditutup pada Selasa (3/5).
“Rakorda ini akan diikuti oleh Pengurus DPD IMM Sultra, Pimpinan Cabang (PC) IMM se-Sultra, dan Pimpinan Komisariat (PK) IMM se-Sultra,” ungkap Supratman Ketua Bidang Organisasi DPD IMM Sultra sekaligus Pelaksana Rakorda kali ini. Ia melanjutkan, setiap Pimpinan Cabang mengutus empat orang dan setiap Pimpinan Komisariat mengutus lima orang.
Abdul Rahman Darasi Ketua Umum DPD IMM Sultra mengungkapkan saat ini realitas mendesak IMM Sultra untuk segera melakukan rekonstruksi gerakan, sehingga kader-kader atau alumni IMM dapat memasuki segala dimensi kehidupan. Ia juga berharap agar momentum rakorda kali ini dapat menjadi momentum titik balik keberdayaan IMM di Sultra mulai dari level PK, PC hingga DPD IMM.
“Kita jangan selalu berpikir untuk masuk di amal-amal usaha Muhammadiyah, kita juga harus berazam untuk berjuang di ranah politik dan kekuasaan,” imbau Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMK itu. Ia mengharapkan agar PK dan PC IMM meningkatkan ghirah perjuangan, untuk menampakkan peran nyata di masyarakat.
Rakorda ini dibuka oleh Drs. Muhammad Nur Ahmad MA Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara. Ketua Ikatan Mubaligh Sulawesi Tenggara itu mengharapkan agar Angkatan Muda Muhammadiyah menyiapkan diri untuk melanjutkan kepemimpinan di Persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). “AUM harus dikelola oleh Kader Muhammadiyah,” tuturnya.
“Jika ada kader yang berprestasi maka kewajiban Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk menyekolahkan, sehingga kedepan yang menjadi pengelola PTM adalah kader-kader Muhammadiyah,” sambungnya yang juga anggota Badan Pembina Harian (BPH) UMK. (Haidir)