• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Sering Orang Memandang Korban Bencana Sebagai Ahli Maksiat

admin by admin
7 Mei, 2016
in Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
0
Sering Orang Memandang Korban Bencana Sebagai Ahli Maksiat
Share

Cara pandang terhadap bencana akan mempengaruhi pandangannya pada korban.  Masih banyak yang malah menyalahkan para korban sebagai orang ahli maksiat yang mengundang datangnya bencana,

Pandangan seperti ini menurut Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan harus diubah. Dengan mengutip buku fiqh kebencanaan yang disusun oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, Budi menyatakan, kalau sebagian bencana memang disebabkan sebagai ulah manusia yang merusak alam. Tetapi amat gegabah, bila dinyatakan sebagai adab Allah karena kemaksiatan masyarakatnya.

Baca Juga

Kolaborasi Aksi Kemanusiaan Muhammadiyah bersama Humanitarian Forum Indonesia

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia

http://devsm.smitnetwork.com/tanya-jawab-agama/2016/04/29/tidak-ada-kaitan-antara-musibah-dan-kemurkaan-allah/

“Apakah memang masyarakat kita yang tidak kena bencana itu lebih baik dari mereka?” tanya Budi.

Saat memberkan materi “Implementasi Dakwah Kebencanaan” di Rakernas Majelis Tabligh PP Muhamadiyah, Budi Setyiawan juga mengisahkan kegigihan Kiai Sujak, murid generasi pertama Kiai Dahlan itu berjuang menolong korban erupsi gunung Kelud di tahun 1918. Saat itu Kiai Sujak dengan memakai sarung  dan dikawal tentara Belanda megevakuasi para korban tanpa bertanya agama dan kelakuan para korban sebelumnya.

Oleh karena itu, Budi Setiawan berharap agar para mubaligh Muhamadiyah lebih sensitif terhadap masalah bencana alam. Termasuk diantaranya cara pandang dan berbagai tindakan yang seharusnya dilakukan terhadap bencana.

Budi juga menyatakan kalau semua bencana alam di era sekarang ini relatif lebih bisa diketahui sebelumnya, sehingga bisa disiapkan berbagai langkah antisipasinya.(Isma)

http://devsm.smitnetwork.com/berita/2016/05/06/haedar-nashir-islam-harus-bisa-menjadi-alternatif-bagi-peradaban-dunia/

Tags: Budi SetyawanfeaturedKetua MDMC PP MuhammadiyahRakernas Tabligh
admin

admin

Related Posts

Kolaborasi Aksi Kemanusiaan Muhammadiyah bersama Humanitarian Forum Indonesia
Berita

Kolaborasi Aksi Kemanusiaan Muhammadiyah bersama Humanitarian Forum Indonesia

31 Agustus, 2023
Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia
Berita

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia

26 Mei, 2016
UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme
Berita

UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme

26 Mei, 2016
Next Post
Muhammadiyah Siap Bantu Negosiasi dengan Kelompok Abu Sayyaf

Haedar Nashir: Sudahlah, Jangan Ratapi Lagi 7 Kata di Piagam Jakarta Itu

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In