Sering Orang Memandang Korban Bencana Sebagai Ahli Maksiat

Sering Orang Memandang Korban Bencana Sebagai Ahli Maksiat

Cara pandang terhadap bencana akan mempengaruhi pandangannya pada korban.  Masih banyak yang malah menyalahkan para korban sebagai orang ahli maksiat yang mengundang datangnya bencana,

Pandangan seperti ini menurut Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan harus diubah. Dengan mengutip buku fiqh kebencanaan yang disusun oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, Budi menyatakan, kalau sebagian bencana memang disebabkan sebagai ulah manusia yang merusak alam. Tetapi amat gegabah, bila dinyatakan sebagai adab Allah karena kemaksiatan masyarakatnya.

http://devsm.smitnetwork.com/tanya-jawab-agama/2016/04/29/tidak-ada-kaitan-antara-musibah-dan-kemurkaan-allah/

“Apakah memang masyarakat kita yang tidak kena bencana itu lebih baik dari mereka?” tanya Budi.

Saat memberkan materi “Implementasi Dakwah Kebencanaan” di Rakernas Majelis Tabligh PP Muhamadiyah, Budi Setyiawan juga mengisahkan kegigihan Kiai Sujak, murid generasi pertama Kiai Dahlan itu berjuang menolong korban erupsi gunung Kelud di tahun 1918. Saat itu Kiai Sujak dengan memakai sarung  dan dikawal tentara Belanda megevakuasi para korban tanpa bertanya agama dan kelakuan para korban sebelumnya.

Oleh karena itu, Budi Setiawan berharap agar para mubaligh Muhamadiyah lebih sensitif terhadap masalah bencana alam. Termasuk diantaranya cara pandang dan berbagai tindakan yang seharusnya dilakukan terhadap bencana.

Budi juga menyatakan kalau semua bencana alam di era sekarang ini relatif lebih bisa diketahui sebelumnya, sehingga bisa disiapkan berbagai langkah antisipasinya.(Isma)

http://devsm.smitnetwork.com/berita/2016/05/06/haedar-nashir-islam-harus-bisa-menjadi-alternatif-bagi-peradaban-dunia/

Exit mobile version