SURAKARTA. suaramuhammadiyah.com– Bidang Kemahasiswaan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta menyelenggarakan Pelatihan Soft Skill untuk mahasiswa. Pelatihan yang diselenggarakan di auditorium STIKES PKU tersebut berlangsung selama dua hari (2-3/5) dan diikuti oleh 307 mahasiswa, dengan mengusung tema utama “Membangun Pribadi yang Mandiri dan Percaya Diri”.
Dalam keterangannya, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Sugihartingsih, MKes menjelaskan bahwa pelatihan Soft Skill merupakan agenda rutin bidang kemahasiswaan. Seluruh mahasiswa STIKES PKU akan dibekali dengan pelatihan soft skill, baik di awal kuliah, pertengahan, maupun menjelang akhir kelulusan. “Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan kali ini adalah untuk menggugah kesadaran para mahasiswa, bahwa kesuksesan seseorang bukan saja semata-mata ditentukan oleh IPK mereka yang tinggi, bahkan lebih banyak ditentukan oleh kemampuan soft skill seseorang,” paparnya.
Dalam pelatihan kali ini, peserta tidak hanya mendengarkan paparan materi di kelas, tapi juga diajak praktik langsung di lapangan oleh narasumber utama Weni Hastuti, S.Kep.,M.Kes dan Anis Prabowo, SKM, MGizi. Dalam materi yang dibawakannya, Weni Hastuti yang saat ini menjabat sebagai Ketua STIKES PKU menjelaskan bahwa 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kemampuan soft skill, sedangkan hard skill yang unsur utamanya adalah ilmu pengetahuan, hanya menyumbang 20% sisanya. Setelah mengikuti serangkaian paparan seputar soft skill dari narasumber, puncaknya seluruh peserta diminta praktik langsung dalam bentuk menawarkan dan menjual barang yang sudah disiapkan, kepada masyarakat di sekitar kampus.
“Melalui praktik langsung ini, seluruh peserta dilatih kemampuan intra personal soft skill sekaligus inter personal soft skillnya. Mereka dilatih untuk menumbuhkan kepercayaan akan kemampuan dirinya serta membangun komunikasi yang efektif dengan pihak lain agar tujuannya tercapai. Alhamdulillah semua peserta mampu melakukannya dengan baik,” jelas Anis Prabowo.
Menjelang akhir dari seluruh rangkaian pelatihan, seluruh peserta dimantabkan dengan mendengarkan succes story Weni Hastuti yang berangkat dari keluarga tidak mampu tapi berhasil meniti karir hingga dipercaya sebagai ketua STIKES PKU dan mampu menempuh pendidikan hingga ke jenjang S3. Dalam sesi yang hampir membuat seluruh peserta meneteskan air mata tersebut, Weni ingin meyakinkan pada mahasiswa bahwa lahir dari keluarga miskin bukanlah hambatan untuk sukses.
Mahasiswa pun turut merasakan sangat bermanfaat pembekalan soft skill yang telah mereka jalani ini dan bisa bermanfaat untuk ke depannya. “Saya merasakan bahwa pembekalan soft skill yang kami dapatkan dapat membuka pemahaman kami tentang betapa pentingnya sebuah kejujuran dalam mencapai kesuksesan,” Husein mahasiswa prodi S1 Ilmu Gizi. Ia juga menambahkan bahwa pembelajaran yang menekankan kesuksesan membutuhkan proses dan tidak akan dapat diperoleh secara instan dan membutuhkan perjuangan adalah sesuatu yang berharga. “Kita harus dapat menghargai dan menghormati sebuah perjuangan bahkan jika perlu dengan pengorbanan dalam meraih kesuksesan,” tandas Husein. (ed-Th)