IPM Gelar Solidaritas untuk Yuyun

IPM Gelar Solidaritas untuk Yuyun

BLORA. suaramuhammadiyah.com– Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Blora dan IPM Jawa Tengah Bidang Advokasi menggelar aksi solidaritas untuk Yuyun. Kegiatan yang berlangsung di trotoar sebelah barat Alun-alun Blora pada Ahad pagi (8/5) ini mendapat apresiasi dan menarik perhatian warga yang sedang berlibur dan menikmati Car Free Day di akhir pekan. Hingga berakhirnya aksi, kain sepanjang 2,5 x 1 meter ini dipenuhi beragam tanda tangan dan nama terang segenap warga yang mendukung.

Sulistyo Suharto selaku ketua IPM Blora menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan atas merebaknya kasus perkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak usia dini. Puncaknya  adalah kasus Yuyun, anak berusia 14 tahun yang diperkosa hingga tewas oleh 14 remaja di Bengkulu beberapa waktu lalu. IPM selaku organisasi pelajar yang ikut bertanggung jawab dalam menjaga moral bangsa, mengecam tindakan kekerasan dan pelecehan seks kepada anak-anak.

Kekhawatiran dan kepedulian yang digalang oleh IPM itu menuai dukungan dari masyarakat luas. Warga masyarakat Blora terutama pelajar dan pemuda terlihat antusias membubuhkan tanda tangan di kain putin yang diletakkan di atas trotoar sebelah barat Alun-alun Blora. Di depannya terpampang banner besar bertuliskan #NyalauntukYuyun, kami bersama Yuyun, yang dipegang oleh beberapa orang pelajar mengenakan jas almamater warna kuning muda khas IPM.

“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa jangan sampai kasus Yuyun terjadi lagi, terlebih lagi di Blora,” ujar Sulistyo Suharto sebagai Ketua Pengurus Daerah (PD) IPM Blora.

Menurutnya, selama ini kasus kekerasan dan pelecehan kepada anak di bawah umur kerap terjadi di banyak tempat. Sebagai pelajar, pihaknya sangat prihatin atas berbagai kasus yang kembali marak itu. Dukungan tanda tangan yang diberikan dari warga Blora nantinya akan diserahkan kepada Komnas HAM. “Tanda tangan yang sudah diberikan akan kami serahkan kepada Komnas HAM,” ungkap Sulistyo yang juga mahasiswa Universitas Semarang ini.

Secara kelembangaan, Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) menyatakan rasa duka dan keprihatinan yang mendalam serta mengutuk kasus-kasus serupa itu. Selama ini, IPM selalu aktif dalam memberikan advokasi tentang masalah remaja dan pelajar. Beberapa program yang digencarkan IPM di seluruh Indonesia di antaranya kampanye menolak valentine, mengadakan pelatihan muballigh atau dai dan kegiatan positif lainnya bagi pelajar dan masyarakat luas. Semua itu dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dan menghindarkan para pelajar dari hal-hal negatif dan penyimpangan serta dekadensi moral. (Ribas)

Exit mobile version