KONPIDA IPM Jateng Fokus di Gerakan Ilmu dan Budaya Literasi

KONPIDA IPM Jateng Fokus di Gerakan Ilmu dan Budaya Literasi

BANJARNEGARA. suaramuhammadiyah.comPimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah mengadakan Konferensi Pimpinan Daerah (KONPIDA) periode 2015-2017 di komplek perguruan Muhammadiyah Banjarnegara. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari (4-7/5) itu dihadiri oleh seluruh utusan pimpinan daerah se-Jawa Tengah. KONPIDA merupakan agenda tengah periode untuk mengevaluasi kinerja pimpinan dan merencanakan rencana strategis organisasi satu tahun ke depan.

Hadir dalam acara pembukaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa tengah, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pemerintah Daerah Banjarnegara, beberapa OKP dan Pelajar se-Banjarnegara. Acara itu turut dimeriahkan oleh pertunjukan pentas seni pencak silat tapak suci oleh salah satu siswa berprestasi dibidang olahraga SD Muhammadiyah Banjarnegara. Selain itu juga digelar Seminar Pelajar tentang “Peran Pelajar Dalam Pembangunan Berkelanjutan” bersama Azaki Khoirudin (Sekjend PP IPM) dan Pemerintah Daerah Banjarnegara

Dalam Sambutannya Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah IPMawan Achmat Irmawan menyampaikan bahwa IPM Jateng ingin menfokuskan gerakannya pada gerakan ilmu “Gerakan ilmu dan budaya literasi akan menjadi fokus gerakan kita, memngingat basis masa kita adalah pelajar,” ungkapnya.

Selain itu Irmawan juga mendorong semua kader IPM untuk bisa mulai membuka mata dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia  dalam era baru ekonomi berupa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam upaya persaingan global antar negara. IPM yang merupakan organisasi terbaik 2016 tingkat nasional selalu menekankan kepada kadernya untuk membudayakan 3T ( Tertib ibadah, tertib belajar, tertib organisasi).

Sementara PWM Jawa Tengah yang diwakili Bisyron Muhtar, MSi memberikan amanat kepada generasi muda Muhammadiyah untuk bisa menjadi kader yang sebenarnya yaitu pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah persyarikatan. “Peran ortom sangat berpengaruh dalam keberlangsungan Muhammadiyah ke depan sehingga IPM harus siap menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah persyarikatan,” tutur Bisyron. (ed-Rbs)

 

Exit mobile version