• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 13, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Hari Ini, Ibu Budi Dipanggil Tuhan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
12 Mei, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Hari Ini, Ibu Budi Dipanggil Tuhan
Share

Para pembaca yang lahir di era 1970-an sampai 1980-an tentu masih ingat kalimat ini: Ini budi, ini bapak budi, ini ibu budi, wati kakak budi, iwan adik budi,…… dan seterusnya.

Bagi yang sudah lupa dan belum tahu, itulah pelajaran Bahasa Indonesia saat duduk di bangku SD kelas 1 dan kelas 2.

Baca Juga

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia

UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme

Metode cara membaca seperti itu pernah menghiasi masa indah zaman kita anak-anak, dan mengantarkan kita untuk bisa membaca dengan mudah dan menyenangkan.

Hari ini, Selasa (10/5/2016). Siti Rahmani Rauf, penemu metode membaca yang sederhana namun mengasyikkan telah berpulang ke haribaan Allah SwT pada usia 97 tahun.

Siti Rahmani Rauf, Ibu Budi dan Ibu semua generasi 80-90-an ini, lahir di Padang pada 5 Juni 1919 dan memulai karir mengajarnya dari zaman penjajahan Belanda dan juga fasih dalam berbahasa Belanda. Beliau pernah  menjadi Kepala Sekolah SD Tanah Abang 5, Jakarta Pusat.

Ibu 9 anak ini (2 sudah meninggal) ini menemukan idenya sekitar tahun 1980-an. Gagasannya itu kemudian ditulis tangan lengkap dengan visualisasi gambar dan dikirimkan kepada penerbit pemerintah di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Para guru saat itu sangat suka dengan buku itu dan memakainya ketika mengajarkan membaca kepada para murid SD. Buku itupun tersebar ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga beliau mendapatkan hadiah dari penerbit berupa Ongkos Naik Haji (ONH) dari di tahun 1986.

Hari ini Ibu yang bersahaja itu berpulang. Namun kenangan kita tentang Budi, Wati, Iwan dan teman-temanya yang selalu ceria dan menggembirakan masa anak-anak kita tidak mungkin hilang dari sanubari kita semua. Selamat jalan bunda, doa kami menyertaimu. [k’ies]

Tags: featuredini budipelajaran membaca
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia
Berita

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia

26 Mei, 2016
UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme
Berita

UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme

26 Mei, 2016
Hadirkan Gayus Lumbuun, FH UMM dan APPTHI Urai Konsep Kerja Sosial bagi Narapidana
Berita

Hadirkan Gayus Lumbuun, FH UMM dan APPTHI Urai Konsep Kerja Sosial bagi Narapidana

26 Mei, 2016
Next Post
Tes Mahasiswa Baru, UMM Tingkatkan Standar Seleksi

Tes Mahasiswa Baru, UMM Tingkatkan Standar Seleksi

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In