• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Taman Pustaka Muhammadiyah dan Dakwah Komunitas

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
11 Mei, 2016
in Kolom
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Kongres Muhammadiyah Tahun 1922

Bestuur Taman Pustaka 1922 Foto Dok Pusdalit SM

Share

Dakwah Komunitas

Dari ungkapan visioner HM Moktar secara explisit bahwa sebuah perpustakaan umum di lingkungan Persyarikatan (Muhammadiyah Kudus pernah punya “Perpustakaan Rakyat”) mempunyai karakter (1) inklusif artinya tidak punya tendensi ruang baca-belajar ini hanyalah untuk anggota Muhammadiyah semata; (2) aksesibel yang artinnya bacaan dapat diperoleh secara murah bahkan cuma-cuma. Dalam zaman sekarang ini sudah banyak tumbuh perpustakaan komunitas yang suka berbagi bahan bacaan secara gratis bahkan tanpa syarat sebagaimana yang dilakukan Rumah Baca Komunitas dan sejenisnya.

Baca Juga

Tausyiah Kemerdekaan, MPI PWM Sumut Bagikan 170 Quran untuk 10 Masjid Taqwa

MPI Menerima Kitab dan Buku Milik Kiai Basyir dan Ahmad Azhar Basyir

Terakhir, (3) terdapat dimensi komunitas sebagaimana yang tersirat bahwa perpustakaan umum model taman pustaka haruslah dibuka dimana-saja. Komunitas seperti di kampung, pasar, tempat kerja, dan sebagainya dirasa perlu. Watak komunitas di sini diartikan bahwa pengelola atau kepengurusan bersifat fleksibel (kesukarelaan), mekanisme pinjam yang sederhana, dikelola bersama oleh warga komunitas yang saling mengenal, dan tentu saja tidak berorientasi profit. Konsekuensi pengelolaan berbasis komunitas adalah dengan daya dukung dana yang kecil namun untuk menggerakkan kegiatan biasanya selalu ada jalan kreatif.

Untuk membangun spirit pengelola taman pustaka tentu perlu adanya etos percaya (trust) kepada peminjam atau pengunjung dan sesama pengelola. Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah membangun keyakinan pengelola bahwa perpustakaan kecil yang dibangun akan memberi manfaat kepada pengelola itu sendiri, dan suatu saat dapat kiranya bermimpi manfaat bagi sesama. Dengan demikian, keberadaan perpustakaan atau taman pustaka ini tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya pengunjung. Salah satu mantra yang perlu diingat adalah sebagaimana yang pernah dipesankan oleh Dauzan Farook asal Kauman yang dikenal dengan perjuangannya membangun “perpustakaan Mabulir” atau majalah buku bergilir yaitu bahwa, “siapa saja dapat menjadi penggerak literasi.”

Page 2 of 3
Prev123Next
Tags: Dakwah KomunitasfeaturedGerakan 1000 Taman Pustakakomunitas literasimpiPenyegaran Taman PustakaPerpustakaan RakyatTaman Pustaka Muhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Tausyiah Kemerdekaan, MPI PWM Sumut Bagikan 170 Quran untuk 10 Masjid Taqwa
Berita

Tausyiah Kemerdekaan, MPI PWM Sumut Bagikan 170 Quran untuk 10 Masjid Taqwa

17 Agustus, 2023
MPI Menerima Kitab dan Buku Milik Kiai Basyir dan Ahmad Azhar Basyir
Berita

MPI Menerima Kitab dan Buku Milik Kiai Basyir dan Ahmad Azhar Basyir

15 Agustus, 2023
MPI Muhammadiyah Sumut Susun Aksi Besar di Tahun 2023-2024
Berita

MPI Muhammadiyah Sumut Susun Aksi Besar di Tahun 2023-2024

5 Agustus, 2023
Next Post
palestina

Membangun Umat Nirmadzhab

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In