YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.com–Tepat satu bulan yang lalu para pelajar SMA/SMK/MA di seluruh Indonesia melaksanakan ujian nasional (UN) baik yang berbasis komputer maupun pensil dan kertas. Dalam UN tersebutlah para pelajar berjuang mengerjakan ujian dengan segala ilmu dan pengalaman yang telah mereka terima dalam proses pendidikannya selama 3 tahun. Segala upaya dilakukan siswa dan sekolah lewat program-program bimbingan demi mencapai kelulusan 100%.
Sejatinya, kelulusan UN bukan merupakan akhir dari perjuangan dan kesuksean para siswa. Akan tetapi kelulusan UN inilah yang menjadi langkah awal bagi mereka untuk menghadapi dunia yang lebih luas dengan persaingan dan tanggung jawab yang lebih besar. Oleh karena itu,, sangat miris apabila aksi kelulusan ini dilakukan dengan kegiatan yang bersifat pesta pora semata.
Atas pertimbangan itu, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah DIY bekerjasama dengan Lembaga Student Empowerment Center menyambut kelulusan para pelajar SMA/SMK/MA se-DIY yang telah menyelesaikan UN dengan acara Aksi Sosial Lulus Seru (ASLS) bertema “Kelulusan, Gerbang Awal Kesuksesan”.
Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi para pelajar yang telah menyelesaikan UN serta sebagai sarana pembelajaran dan silaturahim antar para peserta UN. Kegiatan berlangsung di titik nol kilometer, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 7 Mei 2016.
Adapun agenda ASLS ini berupa pameran stand universitas sebagai sarana bagi para siswa dan masyarakat untuk membantu mereka mencari informasi-informasi serta referensi mengenai universitas yang diinginkan. Selain stand universitas, juga digelar aksi sosial dan pembagian nasi kepada masyarakat sekitar kawasan titik nol kilometer serta menyediakan stand bagi mereka yang ingin mendonasikan pakaian seragam layak pakai, buku pelajaran atau buku bacaan, dan perlengkapan sekolah. Tak hanya aksi sosial pembagian nasi bungkus dan donasi, para pelajar Muhammadiyah juga menyediakan stand pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga masyarakat di sekitar titik 0 KM Yogyakarta.
ASLS 2016 ini merupakan bentuk counter hegemoni budaya yang ada dikalangan pelajar, Moment kelulusan dijadikan moment hura-hura yang sering keluar batas. Pelajar Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin agar budaya aksi sosial untuk mengapresiasi moment kelulusan ini dapat diteruskan oleh pelajar diseluruh Indonesia. ASLS 2016 yang diikuti oleh pelajar Muhammadiyah dari berbagai daerah yang ada di DIY juga menjawab pemberitaan media yang mencantumkan salah satu sekolah Muhammadiyah yang melakukan anarkisme saat moment kelulusan itu tidak benar, hal ini juga telah di konfirmasi oleh pihak sekolah yang bersangkutan. (IF, Adli)