MAGELANG. suaramuhammadiyah.com—Tanggal 2 Mei 2016 menjadi memori berharga bagi para siswa SD Muhammadiyah 1 Alternatif (SD MUTUAL) Kota Magelang. Wajah ratusan siswa SD MUTUAL pagi itu nampak cerah dan penuh kebahagiaan. Deretan siswa mengantri seperti halnya para kaum fakir yang hendak mengambil sembako. Tetapi tentunya deretan itu bukan karena mereka ingin mengambil bingkisan sembako yang biasa terjadi. Mereka dengan penuh antusias sedang memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan cara yang lumayan unik.
Diawali dengan upacara simbolis menerbangkan puluhan balon udara, kemudian menulis surat kepada menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan ucapan pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) serta menorehkan harapan-harapan tentang dunia pendidikan di Indonesia. Tidak hanya itu, para siswa sengaja mengumpulkan buku bacaan bekas bahkan rela membeli buku bacaan yang baru untuk disedekahkan sebagai bukti akan kepeduliannya dalam dunia pendidikan. Dengan tulus ikhlas, satu persatu buku yang mereka bawa dikumpulkan kepada bapak dan ibu guru yang bertugas menampung buku-buku tersebut.
Kegiatan tersebut bukan semata hanya seremonial. Ini menunjukkan kepekaannya terhadap dunia kritis pendidikan yang ada di Indnesia. Tidak satu pun para filosof yang mengatakan bahwa pendidikan itu tidak penting. Semua mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu pilar kemajuan suatu bangsa. Muhammadiyah yang kurang lebih satu abad, sudah mengawali untuk melakukan sebuah ijtihad pendidikan dengan dibuktikan keberanian Kyai Dahlan yang saat itu merubah mainset lama kaum pribumi dalam cara pandang pendidikan yang menggabungkan cara belanda dengan cara masyarakat pribumi saat itu.
Sedekah buku menjadi klimaks peringatan hardiknas di SD MUTUAL saat itu karena buku adalah simbol kemajuan pendidikan dalam suatu komunitas. Mustaqim MPd selaku kepala SD Mutul menuturkan, ”Peringatan Hardiknas tahun 2016 ini mudah-mudahan dapat diambil manfaatnya oleh para guru dan siswa, mulai penegakan disiplin seperti halnya dalam upacara Hardiknas, dilanjutkan dengan gerakan menulis surat kepada bapak mendiknas sebagai bentuk kepedulian dan kritisme dalam bidang pendidikan. Tidak hanya itu kepeduliannya dalam bidang pendidikan dibuktikan dengan melaksanakan gerakan social dengan sedekah buku pada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Wati Prihayanti M Pd selaku Humas SD Mutual juga mengatakan bahwa, ”SD Mutual akan selalu berusaha menampilkan dan memberikan pendidikan yang bermutu, kreatif dan memperhatikan aspek manfaat bagi semua, semua rangkaian peringatan hardiknas ini mudah-mudahan mendapat respon yang positif demi kemajuan pendidikan kita,” Harapan tersebut membuktikan bahwa dunia pendidikan Indonesia saat ini harus menjadi perhatiaan khusus sehingga kemajuan pendidikan di Indonesia akan diimbangi dengan out put yang memuaskan. (Fury Fariansyah)