MALANG. suaramuhammadiyah.com— Presiden Kyungdong University (KDU) Korea, John Lee, menekankan kerjasamanya dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) agar tak berhenti sampai di tingkat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) saja. Pihaknya yakin, UMM memiliki kapasitas untuk segera merealisasikan kemitraan dalam bentuk yang lebih kongkrit. Problem pembiayaan yang timbul akibat kerjasama ini, katanya, harus bisa dipecahkan bersama.
“Karena tidak ada usaha yang sukses tanpa biaya yang cukup, tetapi juga tidak ada yang sulit jika diselesaikan bersama-sama,” tutur Lee sesaat sebelum menandatangani MoU UMM-KDU, Rabu (4/5), di kampus Kyungdong Korea. Hadir dalam penandatangan itu presiden KDU dan jajaran rektorat, dari pihak UMM penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor II, Dr Nazaruddin Malik MM. Rombongan UMM terdiri dari perwakilan Senat Universitas, Kantor Internasional dan Humas.
Menurut Lee, kerjasama yang sama juga dilakukannya pada kampus-kampus besar Muhammadiyah, seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dengan UMM sendiri, Lee telah mantap memilih kampus ini setelah sebelumnya telah berkunjung dua kali ke Malang.
Dalam pandangan Lee, sebuah universitas harus memiliki tiga keunggulan untuk menjadi kampus berkualitas. Ketiga keunggulan tersebut adalah apa yang disebutnya sebagai good curriculum, good teaching dan good facility. “Ketiganya harus disertai dengan kerjasama yang baik, baik dengan sesama perguruan tinggi maupun dunia industri,” kata mantan seorang direktur di perusahaan elektronik raksasa, Samsung.
Lee yakin, UMM akan memilih mahasiswa dan dosen berkualitas untuk memperoleh kesempatan beasiswa ke Korea. Sehingga, kerjasama ini akan berjalan secara baik. “KDU sudah mengalokasikan dana untuk program ini, sehingga siapapun president yang terpilih menggantikan saya kelak tetap akan melanjutkan program ini,” ungkapnya.
Wakil Rektor II UMM mengatakan akan segera merealisasikan kerjasama ini dengan skema-skema yang strategis. Untuk itu pihaknya segera membuat rancangan rekrutmen mahasiswa atau dosen yang dikirim ke Korea untuk melakukan teaching partnership maupun credit transfer.
“Kedua pihak sudah sepakat melaksanakan secara bersama-sama kolaborasi akademik secara internasional, pertukaran dosen untuk pengajaran maupun penelitian, seminar dan forum-forum internasional, serta pertukaran mahasiswa. Kita sudah terbiasa dengan program semacam ini jadi tinggal jalan saja,” kata Nazaruddin.
Usai penandatanganan MoU, tim UMM diajak berkunjung ke beberapa fasilitas KDU, seperti plaza, perpustakaan, pusat layanan informasi, ruang pangajaran keperawatan serta beberapa laboratorium. Berbagai fasilitas modern itu menginspirasi pihak UMM untuk membuat hal serupa, misalnya, lab fisioterapi yang dibuat transparan sehingga praktikum bisa dilihat oleh pengunjung dari luar ruangan. (Humas UMM)