Yunahar Ilyas: Meminta-minta Bukan Watak Muhammadiyah!

Yunahar Ilyas: Meminta-minta Bukan Watak Muhammadiyah!

YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.comMenyoal pengembangan gerakan ekonomi di Muhammadiyah, kemandirian merupakan salah satu unsur penting yang harus dikedepankan. Untuk menggenggam kemandirian tersebut antara lain dilakukan dengan menggiatkan kegiatan usaha atau bisnis di Muhammadiyah.

“Generasi muda Muhammadiyah jangan dibiasakan meminta-minta dana dengan kemahiran hanya membuat proposal yang ditawarkan ke mana-mana. Itu bukan watak Muhammadiyah,” ungkap Prof Yunahar Ilyas dalam Pembukaan Rakernas Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kamis (12/5).

MEK menjadi core dalam menghidupkan dan menjaga spirit kemandirian ini di persyarikatan. Yunahar pun memaparkan bahwa budaya menerima dan meminta-minta ini akan merusak iklim dan semangat yang ada di Muhammadiyah. Ia pun memberikan contoh dengan cerita lamanya terkait pembangunan sebuah masjid di kampung halamnnya, Bukit Tinggi yang juga pernah dimuat di media nasional. Ketika mereka yang mengurusi pembangunan masjid tersebut meminta dana pembangunan kepada salah satu tetua yang ada di daerah tersebut, sebaliknya mereka pun diminta untuk merogoh kocek dan melucuti perhiasan mereka sendiri untuk bersama-sama membiayai pembangunan masjid tersebut. “Kalau mampu, mengapa harus minta?” ucap Yunahar.

Menurutnya, di Muhammadiyah kita harus tegas membedakan, antara filatropi, infaq, shadaqah, zakat, dan mana yang bisnis. Oleh karena itu, tuturnya, Rumah Sakit, Sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dinamakan dengan Amal Usaha Muhammadiyah. Muhammadiyah menggabungkan antara amal yang artinya sosial, usaha yaitu bisnis. “Tidak bisa hanya amal saja, dan tidak bisa hanya usaha seratus persen. Minimal dengan usaha ini kita bisa mandiri,” paparnya.

Dalam Rakernas ini, MEK PP Muhammadiyah ini akan menetapkan beberapa program prioritasnya berupa pembangunan Muhammadiyah Tower, Pasar Muhammadiyah, e-commerce, Muhammadiyah Plantation, Kampung Industri Muhammadiyah, dan lainnya termasuk merumuskan Pedoman Amal Usaha Ekonomi Muhammadiyah. Di samping itu, akan dilakukan juga temu saudagar Muhammadiyah (JSM) dari seluruh Indonesia yang bertempat di Sahid Rich Hotel pada Jum’at, (13/5). (Th)

 

Exit mobile version