YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.com– Rapat pleno Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (14/5) di Gedung P4TK Matematika, Sleman, Yogyakarta, menggagas rumusan sekolah aman. Hal ini didasarkan pada ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
“Berdasarkan pengalaman, terdapat 5 kejadian bencana yang berpotensi mengancam keselamatan warga sekolah secara massif. Kelimanya yakni, gempa bumi, tsunami, kebakaran, longsor, dan banjir bandang,” ujar Alpha Amirachman, MPhil, PhD selaku moderator sidang komisi dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
Oleh karena mewujudkan sekolah aman ini menjadi kebutuhan bersama, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah kemudian menggandeng Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah atau yang lebih dikenal dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Kerjasama tersebut diawali dengan penandatanganan MoU.
Hadir dalam penandatanganan MoU, adalah Prof. Dr. Baedhowi M.Si selaku ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan Budi Setiawan S.T, perwakilan dari pihak MDMC. Budi Setiawan menegaskan, bahwa pihaknya juga telah merancang buku siaga bencana, yang nantinya bisa digunakan di sekolah-sekolah Muhammadiyah baik dasar maupun menengah. (GR)