GARUT, suaramuhammadiyah.com,- Saat ini kabar kasus teror yang menimpa Ustad Aban Sobandi, semakin liar berkembang. Apalagi kasus teror yang menimpa masjid dan rumah tokoh Muhammadiyah Garut itu momentumnya berdekatan dengan maraknya kabar kebangkitan PKI yang menyeruak di berbagai daerah.
Baca; Untuk Kebaikan Negeri ini, Polisi Harus Segera Menjelaskan dan Menyelesaikan “Teror” Garut
Untuk memperjelas terjadinya kasus ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Garut dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupatem Garut membuat Tim. Tim dari PDM Garut terdiri M. Yusup Sapari, S.Pd., M.M.Pd (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut), Drs. H. Hapid Ismail, M.Pd (Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut)
Asep Burhanuddin, S.Ag., M.M., M.H (Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut), Drs. Agus Suhendar, M.M.Pd (Ketua Pimda105 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Garut ) dan SukarwanWidodo (Wakil Ketua Kwarda HW Kab. Garut /Kepala Sekretariat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut ). Sedamglan Tim dari Kemenag Kab.Garut terdiri Ahmad (Humas Kemenag Garut) dan Jaja (Penyuluh Agama KUA Kec. Sukawening).
Sebagai sumber utama kejadian ini adalah Amak Sokmana (Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukawening). Amak juga merukan korban dalam terror ini, selain KH Aban Sobandi. Kasus terror ini dapat dikategirikan dalam tiga kejadian; pertama pelemparan dapur KH Aban Sobandi, Kasus Penyayatan Sandal dan Kasus penyobekan sampul Al Qur’an.
Secara lengkap kronologis kejadian dapat dilihat dalam laman-laman berikut: