SUARA MUHAMMADIYAH. Perhatian Fachruddin terhadap gerakan Aisyiyah juga tidak kurang besarnya. Dia berpendirian bahwa Aisyiyah harus mampu berdiri sendiri, bekerja sendiri dengan inisiatifnya sendiri dan harus berani bertanggungjawab sendiri pula. Kaum lelaki cukup memberi petunjuk dan mengamati dari jauh. Dengan demikian itulah Aisyiyah dapat maju dan berkembang tanpa was-was dan ragu, tanpa merasa selalu kuatir salah.
Fachruddin berkata, “Kita sangat heran dan tidak dapat mengerti, mengapa pimpinan Aisyiyah itu sampai sekarang, masih saja suka dituntun oleh kaum lelaki di dalam menjalankan Aisyiyah. Umpamanya tentang turba, tidak ada yang berani berjalan tanpa ditemani lelaki. Kita tidak mengerti, apa karena takut? Tetapi bepergian membawa bungkusan untuk berdagang mereka berani berjalan seorang diri sampai ke tempat yang jauh”, ujarnya. (sm)