• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 7, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Tahlilan dan Para Pemburu Sorga

admin by admin
20 Juni, 2016
in Kolom
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Tahlilan dan Para Pemburu Sorga
Share

Tauhid Sosial dalam pandangan Prof DR HM  Amien Rais adalah ajaran tauhid yang menjadikan Islam sebagai agama untuk keadilan (The Reiligion of Justice). Yaitu tauhid yang membebaskan umat manusia dari segala bentuk pembelengguan, termasuk belenggu sistem yang tidak adil.

Mereka yang lemah dan tertindas (dhuafa-mustadh’afin) harus dibebaskan dari segala praktik ketidakadilan. Seperti buruh, tani, nelayan, dan kam marjinal lainnya.

Baca Juga

Muhadjir Effendy Soroti Krisis Pangan di Papua Tengah

Menko PMK Nikmati Sajian Istimewa SM Tower and Convention

Kaum dhu’afa-mustadh’adin itu harus menjadi perhatian dan kepedulian untuk dibebaskan dan diberdayakan oleh gerakan-gerakan Islam yang meletakkan tauhid sebagai fondasi ajarannya.

Gerakan Tauhid  Sosial ini bisa juga disebut sebagai gerakan jamaah tahlilan dalam bentuk  lain. Yakni tahlilan yang   kalimat “Lailaha illa Allah”-nya tidak  bersuara, namun menjelma menjadi kekuatan yang membebaskan manusia dari belenggu  ketidak-berdayaan. Tahlilan yang digelar di sawah-sawah, di kampung-kampung nelayan,  di tempat pembuangan sampah, dan di pasar-pasar tradisional.

Para pemburu surga ini datang ke tempat-tempat tersebut  untuk membuat penghuninya ter-manusia-kan.  Mereka datang untuk  meninggalkan   sesuatu yang bermakna. “Inna waladan shalihan ayyatruka fikulli makanin yahillu fihi atsarun shalihun”, artinya “Sesunggunya orang yang shaleh itu adalah orang yang datang di suatu tempat dan dia tinggalkan di tempat itu tanda-tanda yang bermakna”.

Dalam konteks gerakan Muhammadiyah, mereka ini bisa disebut golongan non-meanstream atau bukan kelompok arus-utama. Itu apabila kita setuju, bahwa   gerakan yang berbasis pada amal usaha dewasa ini telah  menjadi meanstream gerakan  Muhammadiyah.

Ketika sekolah-sekolah, kampus-kampus, rumah-rumah sakit, dan  panti-panti asuhan milik Muhammadiyah hampir sama saja karakteristiknya dengan yang dimiliki oleh negara maupun lembaga swasta lain, maka golongan non-meanstream ini hadir menjadi faktor pembeda.

<<< BACA SEBELUMNYA

Page 2 of 2
Prev12
Tags: featuredMuhadjir EffendyPemburu SurgatahlilanTauhid Sosial
admin

admin

Related Posts

Muhadjir Effendy Soroti Krisis Pangan di Papua Tengah
Berita

Muhadjir Effendy Soroti Krisis Pangan di Papua Tengah

11 Agustus, 2023
Menko PMK Nikmati Sajian Istimewa SM Tower and Convention
Berita

Menko PMK Nikmati Sajian Istimewa SM Tower and Convention

6 Juli, 2023
Reaktualisasi Islam Berkemajuan dalam Kehidupan Berbangsa
Berita

Reaktualisasi Islam Berkemajuan dalam Kehidupan Berbangsa

26 Maret, 2023
Next Post
Kalender Hijriyah Global Sebagai Hutang dan Tuntutan Peradaban Islam

Kalender Hijriyah Global Sebagai Hutang dan Tuntutan Peradaban Islam

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In