MALANG. suaramuhammadiyah.com— Guna meningkatkan kesadaran mengenai bahaya senjata nuklir serta meminimalisir senjata nuklir di Indonesia, Hubungan Internasional (HI) UMM mengadakan rangkaian kegiatan public lecture, launching dan aksi damai dalam rangka Kampanye Global Pelucutan Senjata Nuklir. Rangkaian kegiatan pertama, yaitu public lecture berlangsung Jumat (20/5) di Auditorium UMM.
Mengangkat tema “Menuju Dunia Bebas Senjata Nuklir”, Guru Besar HI Universitas Gadjah Mada, Muhadi Sugiono memaparkan ironi senjata nuklir dalam politik global. Dikatakan Muhadi, dunia bebas nuklir adalah aspirasi PBB sejak awal didirikan pada 1945. Saat itu, lebih dari 16.000 buah senjata nuklir di dunia berstatus legal.
Namun, kata Muhadi, dalam konteks global terjadi berbagai hal yang membuat upaya pelucutan senjata nuklir gagal, di antaranya kegagalan perundingan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (saat itu bernama Rusia).
Menurut Muhadi, penyelenggaraan pelucutan senjata nyatanya menganggap nuklir sebagai senjata bagi perdamaian. Pembahasan tentang senjata nuklir, kata Muhadi, hanya dalam kerangka keamanan negara-negara pemilik senjata nuklir. Selain itu, kebijakan negara tentang perlucutan senjata pun dinilai tidak konsisten.
“Perubahan wacana tentang perlucutan senjata tidak hanya menjadi inisiatif kemanusiaan. Diplomasi pelucutan senjata berpusat pada diplomasi antar negara dan memiliki target yang sangat jelas, yaitu perjanjian legal melarang senjata nuklir,” papar Muhadi.
Dalam rangkaian acara tersebut, Muhadi Sugiono menampilkan video kampanye anti-nuklir yang dilakukan oleh Internasional Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN). Video berisi kegiatan kampanye, forum kuliah umum dan berbagai kegiatan untuk mendukung kampanye pelucutan senjata nuklir di Indonesia.
Setelah acara ini, Muhadi berharap, masyarakat khususnya mahasiswa turut berperan dan berkontribusi melakukan transformasi kemanusiaan. “Saya mengajak masyarakat khususnya mahasiswa melakukan dan meningkatkan peran dan kontribusinya untuk Indonesia dalam menolak senjata nuklir.”
Selain kuliah umum, wakil ketua panitia Alhamdu Ramadhan mengatakan, pada hari yang sama juga diadakan teatrikal nuklirman serta penandatanganan keikutsertaan dalam kegiatan pelucutan senjata. “Tidak hanya kuliah umum saja, nanti di sesi akhir juga ada pertunjukan teatrikal dari nuklirman serta tanda tangan seluruh peserta yang hadir untuk memberi bukti telah berpartisipasi dalam kampanye global pelucutan senjata nuklir di UMM”, ungkapnya. (Humas UMM)