Menciptakan Mood Positif di Pagi Hari

Belajar pada Kata dan Peristiwa

Foto Ilustrasi

Assalamu’alaikum wr wb.
Ibu Emmy yth, saya (35 tahun) ibu dari 3 anak, yang pertama Putri (11 tahun), Putra (7 tahun) dan Putri (4 tahun). Saya ibu bekerja yang ingin mendidik anak-anak saya disiplin, bisa bangun pagi agar bisa shalat subuh dan tidak terlambat masuk sekolah.
Tapi, itu tidak mudah ya, Bu. Apalagi saya tidak punya pembantu, maka kadang saya malu, Bu, suka teriak-teriak di pagi hari dan sering muncul rasa bersalah pada anak-anak saya karena harus kena marah di saat mereka akan sekolah. Mood kami kan jadi tidak baik. Setelah Putra masuk SD dan si Bungsu masuk TK, rasanya kok saya tidak semakin pintar menjadi seorang ibu bagi anak-anak. Tolong beri saran dan tips agar kami dapat menciptakan mood positif di setiap pagi. Atas jawabannya jazakumullah.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Ibu Reni, di Sleman

Wa’alaikumsalam wr wb.
Ibu Reni yth, suasana rumah di pagi hari yang terasa heboh, ribut dengan suara teriakan, saya yakin juga dialami oleh banyak rumah lain. Hingar-bingar di pagi hari memang menjadi romantika tersendiri dalam kehidupan rumah tangga. Tapi, kalau terjadi tiap hari dan makin hari makin heboh, berarti ada sesuatu yang perlu dibenahi. Agar bisa memulai hari dengan mood yang baik.
Berikut ini adalah hal-hal yang bisa dicoba untuk dilakukan, agar bisa mengurangi bahkan menghilangkan kehebohan di pagi hari.
1.    Pasang lagu. Hasil penelitian menunjukkan musik bisa mempengaruhi suasana hati. Putarlah musik yang bisa menimbulkan semangat (tapi jangan kelewat bersemangat seperti rock atau heavy metal). Kalau baru benar-benar heboh, putar musik yang tenang.
2.    Bangun pagi. Usahakan Ibu bisa bangun lebih awal, lakukan peregangan otot sebentar. Bisa juga dengan melakukan shalat subuh bersama suami dan anak terutama si sulung di masjid dengan berjalan. Selain bermanfaat untuk kesehatan, Ibu juga bisa lebih bersemangat.
3.    Siapkan segala sesuatu malam sebelumnya. Baju suami dan seragam anak-anak yang akan dikenakan, hendaknya disiapkan pada malam sebelumnya. Apalagi anak-anak mengenakan seragam yang berbeda di setiap harinya. Juga dalam hal makanan siapkan menu untuk sarapan dan bekal makanan yang akan dibawa. Mungkin ada makanan yang diinginkan anak sabagai bekal, nah Ibu bisa menanyakan di malam sebelumnya, sehingga pagi hari tinggal menyiapkan
4.    Berbagi tugas. Karena Ibu dan suami sama-sama bekerja dan harus meninggalkan rumah di pagi hari, sebaiknya berbagi tugas. Apalagi Ibu tidak mempunyai pembantu. Tentukan siapa yang memandikan si bungsu dan mengenakan baju, dan siapa yang menyiapkan sarapan dan bekal yang akan dibawa.
5.    Bikin daftar. Seringkali kita sangat terburu-buru, sehingga meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan. Ibu bisa membuat daftar dalam tiga kategori yaitu: yang harus diselesaikan segera, yang dapat ditunda dan yang tidak pernah dapat diselesaikan (karena tidak cukup waktu di pagi hari dan lelah). Ibu bisa atur jadwal lagi untuk membereskannya.
6.    Prioritas waktu. Ibu harus bisa menyadari bahwa pagi hari bukanlah waktu yang tepat mengobrol di telepon atau memeriksa pekerjaan kantor. Fokus pada rutinitas di pagi hari.
7.    Selalu waspada. Setiap pagi sisihkan waktu untuk hal-hal yang tak terduga, misalnya anak yang tiba-tiba demam atau rewel. Hadapi dengan tenang. Dengan cara ini Ibu tidak akan merasa diburu oleh waktu yang hanya akan membuat stres.
8.    Jaga rutinitas. Rasanya memang nikmat bisa bermalas-malasan tanpa diburu waktu di hari minggu. Tapi, sebaiknya tetap membiasakan bangun pagi. Ibu bersama suami dan anak-anak bisa mengisi waktu dengan olahraga  atau kegiatan lain yang bermanfaat.
Semoga hal-hal di atas bisa ibu coba, sehingga Ibu bisa mengurangi keributan di pagi hari dan ibu bersama keluarga bisa mengawali hari dengan mood yang positif. Amiin.•

Exit mobile version