Haedar Nashir; Muhammadiyah Lebih Suka Berpikir dan Bekerja

Haedar Nashir; Muhammadiyah Lebih Suka Berpikir dan Bekerja

YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.com Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah merupakan organisasi yang mengedepankan kerja nyata, bukan hanya berwacana dan berkata-kata. Peran dan konstribusi Muhammadiyah bisa dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Muhammadiyah jauh lebih suka berpikir dan bekerja. Forum ini untuk membentuk etos kerja bangsa yang bermartabat, berdaulat, adil, dan makmur,” ungkapnya dipembukaan Konvensi Nasional Muhammadiyah Senin (23/05) di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.

Menurut Haedar, konvensi  ini digagas sebagai mata rantai berkelanjutan dari peran nyata Muhammadiyah yang telah dimulai sejak sebelum Indonesia merdeka.

Melalui tokoh-tokoh pahlawan nasional semisal KH Ahmad Dahlan, Nyai Walidah Dahlan, Djuanda, Soekarno, dr Soetomo, Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, Sudirman, KH Mas Mansur.

Selain itu, Haedar Nashir juga menyebut bahwa acara ini dimaksudkan untuk menggali sekaligus berbagi inspirasi dan pikiran-pikiran yang berkemajuan. Tujuannya adalah membangun bangsa Indonesia yang berani, bekerja cerdas dan cerdas. “Tanpa membesar-besarkan masalah. Kita membangun alam bangun piker yang positif dan konstruktif,” ujanya.

Cita-cita Muhammadiyah ini juga sesuai dengan misi Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang mengusung konsep revolusi mental. Dalam pandangan Muhammadiyah, revolusi mental didefinisikan sebagai tindakan berpikir dan bekerja produktif serta berpikir rasional. Tak hanya itu, namun juga mengedepankan nilai-nilai utama dalam kehidupan berbangsa, berupa sikap jujur, mandiri, harmoni, peduli sesama dan suka bekerja sama.

Di hadapan Presiden Jokowi, Ketua Umum PP Muhamadiyah ini juga menerangkan bahwa dalam satu abad ini Muhammadiyah telah melakukan banyak amal nyata melalui amal-amal usaha dan kerja pemberdayaan.

“Amal usaha dan pemberdayaan hingga pulau-pulau terjauh dan terluar bertujuan untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan. Muhammadiyah membangun dengan semboyan sedikit bicara, banyak bekerja,” pungkasnya. (Ribas/Ns)

Exit mobile version