YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.com– Sudah 18 tahun Reformasi berlalu. Dalam momentum kebangkitan nasional ini, muncul pertanyaan sejauh manakah amanat reformasi diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Menanggapi pertanyaan tersebut, ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr (HC) Zulkifli Hasan menyatakan, “sudah banyak hal baik yang didapatkan dari reformasi.” Ia membuktikan salah satu bukti keberhasilan reformasi, bahwa semua orang, kini bisa menjadi pemimpin di Negara ini.
Hanya saja, ada pendapat lain soal keberhasilan mewujudkan amanat reformasi tersebut. “Dalam MPR, ada sekelompok orang yang berpandangan, bahwa tujuan Reformasi belum terealisasi. Hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan sosial yang ada. Mengingat tujuan akhir dari Reformasi yang sesungguhnya, adalah menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat,” terangnya Zulkifli Hasan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (23/5).
Meski ada perbedaan pandangan, kedua kubu dalam MPR yang bertentangan soal keberhasilan Reformasi itu, memiliki satu kesepakatan soal haluan Negara. “Ada 10 Fraksi di DPR RI dan kelompok DPD RI yang setuju,” tambah Zulkifli. “Adapun yang dimaksud dengan haluan Negara adalah mekanisme dan tolak ukur pembangunan nasional dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hingga wawasan kebangsaan,” jelasnya pada peserta Konvensi. Zulkifli seraya berharap, bahwa nantinya rumusan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan ini, dapat digunakan untuk mengisi haluan Negara tersebut. (GR/NS)