YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.com— Gelaran pembukaan Dialog Kebangsaan Kosolidasi Nasional, dilengkapi dengan pemberian penghargaan unuk dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang berprestasi. Prestasi tersebut dibuktikan dengan kepemilikan hak paten, atas kerja keras penelitian mereka selama ini. Diantara paten yang dimiliki oleh dosen Muhammadiyah berpestasi tersebut, misalnya milik Mohammad Chasrun Hasani dari Universias Muhammadiyah Malang (UM Malang) dengan paten berupa, Aparatus Penghitung Detak Jantung Manusia.
Selain Hasani, masih ada empat dosen UM Malang yang menerima penghargaan dari PP Muhammadiyah, atas kepemiikan hak paten. Diantaranya adalah Achmad Fauzan Hery dengan judul paten, Mesin Penurun Kadar Air Madu dengan Pengkabut. Latipun melalui judul paten Intervensi Pencegahan Perilaku Anti Sosial. Efi Anis Saati, yang memiliki paten berjudul Produk Pewarna Alami Makanan dari Bunga Mawar Merah (Rosa Sp) dan Proses Pembuatannya. Bahkan ada satu dosen dengan kepemiikan dua judul paten, yakni: Formula Suplemen Pakan (Feed Suplemen) Asal Mikro Alga Anabaena Azzolae sebagai Sumber Vitamin Antioksidan Vitamin C, beta karoten dan Vitamin D unuk Pakan ayam Pedaging serta Komposisi dan Produk Pakan Tambahan Berbahan Dasar Tanaman Azoa sp, atas nama Aris Winaya.
Berkat inovasinya mengolah limbah cair, Salih Muharam dari UM Sukabumi, menerima penghargaan dari PP Muhammadiyah, dengan judul paten, Peralatan Pengolahan Limbah Cair Portabel Metoda Elektrokoagulasi. Tak ketinggalan, rekannya dari kampus yang sama, memiliki paten berjudul, Proses Pembuatan Nata dengan Penambahan Gula Merah, atas nama Kun Harismah. PTM Yogyakarta juga menyumbang hak paten, berkat penelitian Hariadi asal Universitas Ahmad Dahlan yang memiliki dua judul paten, yakni: method and apparatus for measuring electrical characteristic of illuminated field effect transisor structure serta method and apparatus for electrical characterisic measurement of back-gate field effect transisor structure. (GR)