Kang Emil: Jomblo pun Saya Urus

Kang Emil: Jomblo pun Saya Urus

YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.com“Jangankan Inflasi, Jomblo pun saya urus,” ucap Kang Emil yang sontak mengundang tawa para peserta sesi diskusi paralel II Politik Berkemajuan dengan tema Pemerintah Daerah dan Pembangunan Nasional: Perspektif Good Governance, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Walikota Bandung yang terlihat aktif di jejaring sosial ini memang akrab dengan masalah sosial yang kerap dihadapi remaja di era kekinian tersebut. Tidak heran salah satu inovasi yang dilakukannya adalah menghidupkan kembali salah satu kawasan di bawah jembatan layang Pasupati Bandung menjadi ‘Taman Jomblo’ yang menarik banyak  perhatian para pengunjung lokal maupun pendatang.

Salah satu inovasi yang juga dicetuskannya saat menjabat menjadi Walikota Bandung adalah menginstruksikan kepada setiap dinas untuk memanfaatkan media sosial dalam melaksanakan tugas. Menurutnya, dengan keberadaan media sosial ini, ia dan Satuan Kerja Perangkat Daerah dimudahkan berinteraksi langsung dengan masyarakat. “Perubahan kultur yang saya terapkan di Bandung adalah setiap dinas harus punya akun sosial media. Untuk urusan koordinasi sebelum dan sesudah kegiatan mereka harus mengungah foto,” sebutnya.

Adanya keterbukaan informasi dengan warga dengan memanfaatkan jejaring sosial tersebut menurutnya mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Gagasan inovatifnya dengan meluncurkan Bandung Command Centre berupa teknologi aplikasi yang mampu membantu komunikasi dan koordinasi antara walikota dan para camat. Warga Bandung juga diberikan akses secara online untuk melaporkan kinerja birokrat setempat untuk kemudian diverifikasi oleh pemerintah pusat. Ia pun membuat sebuah proyek yang ingin mengukur tingkat kebahagiaan warga Bandung dengan nama  Happiness Project.

“Saya tidak hanya ingin membangun hal fisik saja namun juga yang punya emosi. Negara yang maju itu bukan hanya fisik saja namun dilihat dari tingkat kebahagiaannya,” imbuhnya.

Menurutnya, kini Mayarakat tidak lagi mencari sosok pemimpin seperti raja dan tokoh orator seperti yang ada di masa lalu. Melainkan seorang sosok yang lebih merakyat dan mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk merealisasikan keinginan serta aspirasi mereka. “Saya tidak ada bedanya dengan masyarakat. Mereka kini mencari pemimpin yang seperti kita kebanyakan namun bedanya adalah yang lebih amanah,” tandasnya. (Th)

 

 

 

 

Exit mobile version