SOLOK — Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Dr Drs Shofwan Karim Elha,MA mengatakan Muhammadiyah terus melakukan mobilisasi pergerakan dakwah amar makruf nahi mungkar. Sekarang tinggal mengatur ritme, konten dan berkelanjutan. Bagi warga Persyarikatan, hari bermuhammadiyah (Hari-MU) merupakan suplement atau multivitamin untuk membangkitkan gairah para kader Muhammadiyah, kemudian mengupdate kembali spirit moral kemuhammadiyahan.
“Hari-MU merupakan suplemen dan multivitamin bagi warga dan kader Muhammadiyah untuk meningkatkan energi mengisi battrey aki kehidupan Muhammadiyah untuk Sumbar berkemajuan,” kata Shofwan Karim yang didampingi Sekretaris PWM Sumbar Drs H Adrian Muis Chatib Saripado di hadapan ribuan warga Muhammadiyah Sumbar yang memadati Masjid Agung Kota Solok, Ahad, (29/5/2016).
Hari-MU dimeriahkan dengan berbagai kegiatan antara lain jalan sehat, bazar amal usaha Muhammadiyah, pengukuhan PDM dan PDA Kab/kota Solok, pengukuhan Nasyiatul Aisyiyah kab/kota Solok periode 2015-2020, aksi donor darah, tabligh akbar dan tausiah bersama Ketua PP Muhammadiyah Dr Anwar Abbas serta ditutup dengan launching imsakiyah Ramadhan 1437H.
“Kali ini saya ingin menyampaikan Islam berkemajuan untuk Indonesia berkemajuan. Berkemajuan merupakan taqaddam dan yastaqdim, di front line. Berkemajuan itu adalah al-tsaqaah, al-hadharah wa al-mutahadditsah. Ada delapan arti maju pertama, progresif dan sustainable atau berkelanjutan menjalankan agama dengan kehidupan modern sesuai nilai yang terkandung di dalam Al-Quran dan hadist secara kontektual dalam ruang dan waktu berdasarkan IMTAK menggunakan IPTEK dengan menjunjung budaya dan adat lokal, nasional dan universal. Kedua maju artinya Islam yang rahmatan lil alamin bersifat kompetitif, kolaboratif, innovatif, toleran, inspiratif, santun serta senantiasa benar, amanah, cerdas dan komunikatif (shiddiq, amanah, fathanah dan tabligh),” katanya.
Ketiga, maju artinya menghormati HAM dengan kewajiban hifzul al-din, hifz al-nafs, hifz al-aqal, hifz al-mal. Keempat, maju artinya menjadikan Negara Pancasila sebagai Dar al-ahd (kesepakatan bersama) wa al-syahadah (dalam kenyataan). Kelima, maju artinya beribadah, beramal dan mengabdi untuk harakah- jamaah-persyarikatan, umat dan bangsa sekuat tenaga dengan hati lapang, gembira, ceria dan bahagia. Keenama, maju artinya aqidah tangguh, ibadah tertib sesuai Al-Quran dan sunnah shahihah, ekonomi kuat, pendidikan berkualitas, kesehatan tangguh, orang tua terpelihara, wanita terlindungi dan mandiri, anak-anak, remaja, pemuda dan rakyat menguasai kemahiran dan profesionalisme, terdidik serta berakhlaqul karimah dengan hidup saling tolong-menolong dalam kebaikan.
Ketujuh, maju itu adalah setiap diri, keluarga dan masyarakat merasa aman, sejahtera, sentosa dan bahagia dalam ridha Allah swt. Delapan, maju artinya menambah rezeki dengan memberikan rezeki itu kembali kepada yang berhak dengan cara wakaf.
Hadir dalam kesempatan itu Anwar Abbas, Anggota DPR RI Komisi IX Betty Shadiq Padadiqu, Wakil Walikota H Rainir, Ketua Komisi V DPRD Sumbar Drs H Apris Yaman Dt Nan Sati, Ketua MUI Sumbar H Gusrizal Gazahar, PDM Kota/Kab se-Sumbar dan kader Muhammadiyah Sumbar. (RI)