LAMONGAN-Menjelang berakhirnya periodisasi 2010-2015, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren Lamongan menggelar Pengajian Pimpinan Ranting Se-Cabang Laren. Agenda rutin kali ini dihelat di halaman Perguruan Muhammadiyah Ranting Karangwungu Lor Kecamatan Laren pada Sabtu siang, (28/5/2016).
Ketua PRM dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dari lembaga pendidikan MI Muhammadiyah 9 Karangwungu Lor ini telah melahirkan banyak alumni yang di antanya bergelar Doktor, yang berkiprah di Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Timur. Bbeberapa di antaranya yaitu Doktor Muhammad Sholihin, Doktor Isa Anshori dan Doktor Khozin.
Kepala Desa Laren mengungkapkan bahwa kondisi suatu masyarakat akan aman, damai dan tentram bila masing-masing pengikut dan aktivis organisasi keagamaan, seperti warga Muhammadiyah ini bersungguh-sungguh dan konsistem dalam ber-Muhammadiyah.
Ketua PCM Laren lebih fokus menyampaikan dinamika dan perkembangan organisasi Muhammadiyah dan ortomnya. Seperti pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Cabang Laren, persiapan Musyawarah Cabang XI Muhammadiyah dan Aisyiyah Laren dan Musycab VII Pemuda Muhammadiyah Laren. Musycab untuk periode lima tahun mendatang ini menggunakan sistem e-voting yang bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Dalam Pengajian ini juga dilaunching kegiatan Musycab dengan menerbangkan balon dalam tiga bendel yang menandakan Musycab Muhammadiyah, Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah Cabang Laren. Launching ini dilakukan oleh Ketua PWM Jatim dengan didampingi oleh Ketua PCM, Ketua PCA, Ketua PCPM, Ketua PRM Karangwungu Lor, Ketua Panitia Musycab dan Kepala Desa Karangwungu Lor. Sesuai rencana, Musycab akan dilangsungkan pada 17-18 Juni 2016 di Ranting Karangtawar.
Pengajian pimpinan putaran terakhir periode 2010-2015 ini menghadirkan Dr H Saad Ibrahim MA. Di hadapan 800 warga Muhammadiyah se-Cabang Laren, Ketua PWM Jawa Timur 2015-2020 ini memberikan pencerahan seputar keharusan warga Muhammadiyah untuk mempunyai kekuatan iradah (cita-cita atau kehendak yang kokoh) untuk maju, beramal dan berkembang untuk mengembangkan Persyarikatan Muhammadiyah ini. Dengan mengutip kisah Maryam (ibunda Nabi ‘Isa ‘alaihissalam) dalam Al-Quran Surat Maryam dan Surat Yasin ayat 82, maka secara teologis iradah warga Muhammadiyah mempunyai landasan yang kokoh. Sedangkan dalam konteks sosiologis, maka wujud iradah dari dua Surat Al-Qur`an tadi bagi Muhammadiyah mewujud Rumah sakit, sekolah/madrasah, panti asuhan dan amal saleh lainnya.
Di akhir, Saad Ibrahim menyinggung tentang kepemimpinan (leadership), yang salah satu ciri utamanya adalah bahwa seorang pemimpin itu harus bervisi masa depan dan besar. Karena tantangan hidup pasti akan sangat berbeda dengan tantangan kepemimpinan yang sekarang ini (Maslahul Falah).