Hajriyanto Y Tohari : Berkemajuan Harus Berkulitas

Hajriyanto Y Tohari : Berkemajuan Harus Berkulitas

SIMPANG EMPAT- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Y Tohari meminta segenap warga dan kader Muhammadiyah untuk lebih mementingkan aspek kualitas disbanding kuantitas. Hal ini disampaikan. Hajriyanto Y Tohari, MA usai pelantikan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasaman Barat periode 2015-2020, bersama PDA, PDPM dan PDNA Pasaman Barat, Kamis (26/5/2016) di Balairong Rumah Dinas Bupati Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat.

“Warga Muhammadiyah harus berkualitas, tidak perlu memikirkan kuantitas. Kuantitas memang dibutuhkan, namun jika tidak berkualitas maka tidak berarti apa-apa, ungkapnya.

Dihadapan ribuan warga Muhammadiyah Pasaman Barat, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Majelis Lingkungan Hidup, Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), dan LazisMu PP Muhammadiyah tersebut menyampaikan dalam bergerak dan berjuang yang paling dibutuhkan adalah kualitas, dengan kualitas yang dimiliki maka kemenangan akan dicapai.

“Muhammadiyah Pasaman Barat tidak butuh jumlah yang banyak, biar sedikit namun mampu menjadi motor penggerak perubahan, itu yang lebih baik.Orang mukmin yang kuat, lebih baik ketimbang mukmin yang lemah. Orang Muhammadiyah harus kuat secara fisik, kuat ilmunya, ekonomoninya, dan kuat secara psikis sehingga mobilitasnya tinggi. Gak usah berpikir minoritas. Karena kalau melihat bangsa kita ini 90 persen Islam tapi lemah dan belum mampu berbuat banyak,” tukasnya.

Mantan wakil ketua MPR RI ini mencontohkan, di saat Perang Badar, pasukan Rasulullah SAW hanya 300 ratus orang, sedangkan pasukan musuh jumlahnnya seribuan orang, tapi umat Islam memenangkan perang ini. Begitu pula sebaliknya, dalam Perang Hunain tentara Nabiullah besar, banyak, tapi karena sombong dan merasa besar, maka mereka kocar-kacir dipukul mundur oleh pasukan musuh. Meskipun akhirnya menang, tapi banyak pasukan umat Islam yang wafat. Jumlah bukan segalanya-galanya.

Gerakan Islam berkemajuan yang menjadi visi Muhammadiyah 2020 dapat terwujud dengan kualitas yang dimiliki Muhammadiyah. Berkemajuan menurut Hajriyanto, diukur dengan tiga hal, yaitu kemajuan dalam hal semangat, alam pikir, dan selalu beroirentasi pada masa depan; kemajuan berarti lebih baik dari sebelumnya; dan kemajuan yang berarti berkeunggulan.

Menurutnya, “Islam Berkemajuan punya arti tidak boleh jumud atau mandeg, harus maju dalam pikir, tidak boleh sempit. Jangan gampang mengkafirkan orang lain. Jiwa Muhammadiyah kalau berbeda dengan yang lain diselesaikan dengan dialog, tidak gampang untuk menyesatkan orang lain. Tidak sontoloyo seperti kata Soekarno. Sontoloyo itu, angon bebek lima ekor hilang dua ekor. Kalau yang diangon seribu ekor wajar jika ada yang hilang dua ekor. Yang diangon 5 ekor hilang 2 ekor. Ini namanya Sontoloyo,”.

Muhammadiyah juga diminta untuk menatap jauh kedepan. Jangan menatap ke belakang terus sehingga lupa menatap kedepan. Berpandanganlah seperti helikopter. Pandangan Helikopter itu depan, belakang, atas, bawah atas lurus. Menurutnya, Berkemajuan berikutnya punya arti lebih unggul. Untuk itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah harus direncanakan dengan baik dan harus lebih unggul, murah, dan menjadi sekolah favorit.

“Bagaimana anak-anak Muhammadiyah cerdas-cerdas, cinta pada bangsanya tapi tidak sombong, antikorupsi, dan jujur. Anak-anak Muhammadiyah harus dididik menjadi pemimpin masa depan. Ini juga tugas Ibu-ibu sebagai “madrasatul ula”.. Islam itu unggul dan tak ada yang mengunggulinya. Tinggal kita saja apakah bisa menjadikan Islam itu benar-benar unggul dalam segala hal,”tuturnya. (Sulpandri)

 

Exit mobile version