SOLO — Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di bidang kegawatdaruratan, Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta bekerjasama dengan Jakarta Medical Service & Training 119, menggelar pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS).
“Pelatihan yang diselenggarakan di Kampus STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta dari tanggal 2 – 5 juni 2016., selain diikuti oleh peserta internal mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta juga diikuti oleh mahasiswa program Ners dari perguruan tinggi lain dan para perawat rumah sakit dengan total peserta sebanyak 106 orang,” ungkap Anis Prabowo SKM MGiz Ketua Panitia Pelatihan.
Dalam acara pembukaan, Ketua STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti SKep MKes menyatakan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab STIKES untuk memberikan bekal atau skill tambahan bagi calon alumni, sehingga lulusan mempunyai pembeda dengan alumni dari perguruan tinggi sejenis dan siap berkompetisi ketika memasuki dunia kerja.Selain itu pelatihan juga untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta pelatihan (Perawat, Bidan, dan Dokter umum) dalam bidang Penanganan Kedaruratan Trauma dan Jantung.
“Sekarang ini yang dibutuhkan rumah sakit maupun instansi pelayanan kesehatan bukan saja lulusan perawat yang memiliki ijazah saja, tapi juga lulusan perawat yang memiliki berbagai kompetensi yang tersertifikasi,” ujar Weni.
Menurut Anis Prabowo, setelah mengikuti pelatihan BTCLS, peserta pelatihan (Perawat, Bidan dan Dokter umum) diharapkan mempunyai kemampuan dan keterampilan tentang Penanganan Kedaruratan Trauma dan Jantung serta mampu melaksanakan tugas atau menolong Penderita Gawat darurat seoptimal mungkin. Juga meningkatkan kemampuan dalam asuhan keperawatan pada klien dengan Emergency of Nursing atau kegawatdaruratan di Rumah Sakit atau tempat kerja (Teguh Wahyudi).





