Press Release: Bersama Kemenkes dan BNPB, Muhammadiyah Bangun Gerakan“Rumah Sakit Aman” di Kawasan Timur Indonesia

Press Release: Bersama Kemenkes dan BNPB, Muhammadiyah Bangun Gerakan“Rumah Sakit Aman” di Kawasan Timur Indonesia

Bersandar pada pengalaman panjang Muhammadiyah mengelola Rumah Sakit dengan kekuatan komunitas sebagai penyangga utamanya, dan memahami keberadaan Indonesia yang memiliki risiko bencana yang tinggi, pada tahun 2016 ini Muhammadiyah kembali memulai program Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED) di Kota Bima dan Kota Palangkaraya.

Pemilihan Kota Bima sebagai upaya melengkapi konsep kota tangguh yang telah diterapkan oleh pemerintah daerah  berupa Kajian Resiko Bencana, Perda Penanggulangan Bencana, dan Integrasi Penanggulangan Bencana sebagai prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Pemerintah daerah juga telah menerapkan pengalokasian dana 1% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk penanggulangan bencana, pembentukan dan pengaktifan forum penanggulangan resiko bencana, dan model kelurahan tangguh bencana.

Sementara pemilihan Kota Palangkaraya berdasarkan potensi kejadian bencana yang bervariasi, indeks risiko bencana yang tinggi, ditambah perlunya penguatan sistem layanan kesehatan dalam kedaruratan dan bencana khususnya bila terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan sebagai bagian dari antisipasi kemungkinan terburuk bila harus terjadi lagi.

Konsistensi Penerapan Program

Program ini  merupakan kelanjutan program kerjasama dengan Pemerintah Australia pada tahun 2015 yang berlangsung di Kabupaten Gresik, Kota Malang, Kota Malang dengan dukungan RS Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2015. Program yang menerapkan konsep Safe Hospital (Rumah Sakit Aman) sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana sendiri telah diinisiasi oleh Muhammadiyah pada tahun 2009 melalui program Hospital and Community Preparedness for Disaster Management (HCPDM) bekerjasama dengan Pemerintah Australia juga.

Pada penerapan program kali ini, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)[1] sebagai pelaksana program mengajak juga Kementrian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut aktif dalam pelaksanaan program. Pihak lain yang ikut serta mendukung pelaksanaan program kali ini adalah Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah dan Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian Pengembangan PP Muhammadiyah. Keterlibatan pemangku kepentingan tersebut diatas dihimpun dalam sistem supervisi program yang disebut sebagai “National Advisory Board” . Diharapkan menjadi bagian dari keberlanjutan  komitmen Indonesia yang telah ikut serta dalam kampanye global “One million safe school and hospitals” pada tahun 2010 maupun Kerangka Kerja Pengurangan Risiko Bencana Sendai 2015-2030.

Pada program kali ini dipilih Kerangka Kerja “Comprehensive Safe Hospital” yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) sebagai sandaran konsep yang sebagian besar telah diterapkan oleh Muhammadiyah pada program – program terdahulu. Penguatan pada program ini adalah memperkuat sistem pendampingan RS untuk mencapai semua indikator yang ada pada kerangka kerja tersebut. Strateginya  dengan membangun berbagai modul dan fasilitator yang dilakukan para ahli yang tergabung dalam Tim Materi Program bersama Pengarah Teknis Program. Kedua tim tersebut berisi dokter dan praktisi kebencanaan dari berbagai unsur baik MDMC, MPKU, BNPB maupun Profesional.

Press Conference Program

Sebagai upaya mengajak keterlibatan publik dalam program ini, MDMC akan menyelenggarakan Press Conference mengenai program ini yang akan disampaikan bersama – sama oleh : Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs Hajriyanto Y. Tohari, MA Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan dr Ahmad Yuriyanto, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir Medi Herliyanto,CES MM dan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) H. Budi Setiawan, ST.

Akan hadir juga dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Ketua Majelis Pelayanan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah bersama Progran Koordinator Rahmawati Husein PhD dan Program Manajer dr Ahmad Muttaqin Alim, EMDM, SpAn (Aulia Taarufi).

[1] Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) adalah nama dalam bahasa Inggris dari Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan mandat melakukan koordinasi pelaksanaan program Penanggulangan Bencana dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Exit mobile version