Selesaikan Kasus Bireuen, Muhammadiyah akan Temui Kapolri dan Menag

Selesaikan Kasus Bireuen, Muhammadiyah akan Temui Kapolri dan Menag

YOGYAKARTA, suaramuhammdadiyah.idMenanggapi adanya kasus pelarangan pendirian Masjid Muhammadiyah di Bireuen, Aceh, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa Pihak PP Muhammadiyah telah melakukan pembicaraan dengan pimpinan Muhammadiyah setempat.
“Kita telah bicara dengan pihak terkait dari PDM dan PCM yang ada di Sana,” ungkap Haedar menanggapi pernyataan A Malik Musa, Wakil Ketua PWM Aceh bidang pengkaderan, dalam acara pengajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (9/6).

Permasalahan ini bermula dari adanya intimidasi sejumlah pihak yang mengatasnamakan warga Juli Keude Dua Bireun sebelum peletakan batu pertama pembangunan Masjid at-Taqwa Muhammadiyah yang berjarak sekitar 30 meter dari Mushala Mohammad. Padahal, pendirian Masjid tersebut akan dilakukan di atas tanah wakaf milik warga Muhammadiyah Juli dua Bireuen.

Menurut Ketua PDM Bireuen dr Athaillah A. Latief, SpOG, Inisiatif ini pun dikatakan telah ada sejak 2 tahun yang lalu. Namun, belakangan dikabarkan permasalahan tersebut berbuntut terjadinya kekerasan. Kekerasan tersebut terjadi pada Ahad, (5/6) pukul 18:30 diprovokatori oleh sejumlah orang yang mengundang cekcok dengan takmir dan jamaah Musholla Mohammad.

Haedar juga menuturkan dalam waktu dekat PP Muhammadiyah akan menyambangi Kapolri dan Kementrian Agama untuk menyelesaikan hal ini.

“Secepatnya kami akan bertemu dengan Kapolri dan menag demi menyelesaikan permasalahan ini,” tuturnya (Th).

 

Exit mobile version