• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, Desember 17, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kronologis Kerusuhan dan Larangan Pendirian Masjid Muhammadiyah di Bireuen

admin by admin
17 Juni, 2016
in Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
2
Muhammadiyah Posisikan Negara Pancasila Sebagai Dar al-Ahdi wa al-Syahadah
Share

Athaillah bercerita, malam sebelum hari peletakan batu pertama, datang segerombolan orang yang mengatasnamakan warga Juli Keude Dua melakukan protes ke Polsek Juli dan meminta acara tersebut dibatalkan. Jika tidak, akan ada perlawanan dari masyarakat. “Akhirnya demi kamtibmas kita tidak menyelenggarakan seremoni peletakan batu pertama, hanya menerima tamu biasa yang sudah terlanjur kita undang, termasuk dari donatur yang itu pun mendapat penjagaan ketat dari polisi,” katanya.

Proses selanjutnya ditempuh mediasi di kampung. Keadaan diperparah dengan adanya sekelompok orang bayaran untuk berdemo ke polsek. “Mereka pula yang memprovokasi masyarakat untuk menolak pembangunan masjid pada waktu rapat umum di kampung. Rapat kampung tidak bisa mengambil keputusan, hanya terjadi keributan antara yang pro dan kontra. Akhirnya rapat dibawa ke tingkat kecamatan,” urainya.

Baca Juga

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

Sekelompok orang tersebut ditambah Keuchik (kepala desa) dari beberapa desa lain (yang kebanyakan tidak setuju dengan pembangunan masjid Muhammadiyah) ikut dimobilisasi dalam rapat tersebut, juga dari Dayah (pesantren) yang mewakili Majelis Permusyawaratan Ulama/MPU (MUI-nya Aceh) dan dari unsur Dinas Syariat Islam kecamatan (diwakili oleh yang kontra).

“Bisa dibayangkan mobilisasi yang dilakukan untuk menolak pembangunan masjid Muhammadiyah. Dan benar saja, dari MPU menjelaskan bahwa masjid Muhammadiyah adalah masjid kelompok yang tidak termasuk kelompok ahlus sunnah wal jamaah, bahkan menyamakan masjid Muhammadiyah dengan masjid dhirar dengan mengutip surat At Taubah 107, tanpa menjelaskan bahwa masjid itu dibangun oleh kelompok munafik, hanya dijelaskan bahwa masjid kelompok seperti itu memecah belah orang mukmin sehingga boleh dirusak, dibakar, dihancurkan. Tidak hanya berhenti disitu, disitir bahwa masjid Muhammadiyah kalau di bangun akan menimbulkan perpecahan di masyarakat dan kalo tetap dibangun dikhawatirkan akan timbul pertumpahan darah,” urai Athailah panjang lebar.

Page 4 of 6
Prev1...3456Next
admin

admin

Related Posts

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA
Berita

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

29 September, 2024
Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 
Berita

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

29 September, 2024
Keren, SMA Muhi Yogya Raih Medali Emas Festival Inovasi dan Kewirausahaan
Berita

Keren, SMA Muhi Yogya Raih Medali Emas Festival Inovasi dan Kewirausahaan

29 September, 2024
Next Post
AUM Kesehatan sebagai Media Dakwah Persyarikatan

AUM Kesehatan sebagai Media Dakwah Persyarikatan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In