PADANG.suaramuhammadiyah.id — PW Aisyiyah Sumbar berkerjasama dengan Lapas II A Padang mengadakan pesantren Ramadhan 1437 H bagi 57 penghuni lapas wanita di Lapas Kelas II A Padang, Rabu (8/6/2016) hingga Senin (27/6/2016). Pesantren Ramadhan ini dibuka secara resmi Kalapas IIA Padang Destri Syam,MH.
Ketua PW Aisyiyah Sumbar Hj. Meiliarni Rusli mengatakan, “Ada yang mengkhawatirkan kita semua karena Sumbar darurat Narkoba dan juga separoh penghuni Lapas adalah napi narkoba selebihnya tindak pidana umum dan tipikor. “Ini menjadi konsen kita semua untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Ini harus jadi gerakan bersama dan jangan hanya terhenti sampai di sini. Semangatnya harus dijaga, sehingga Sumbar bisa bebas narkoba,” katanya.
Kedepan, pendekatan pemberantasan narkoba dengan metodologi dakwah melalui pembinaan napi pesantren Ramadhan dengan mengoptimalkan penyuluhan keagamaan, keterampilan dan kepribadian.
Pesantren tersebut akan digelar sejak 3 Ramadhan 1437 Hijriah, kegiatan digelar di dalam lingkungan lembaga permasyarakatan dengan memanfaatkan gedung aula. “Tidak hanya warga binaan remaja, yang dewasa juga. Sasaran kita yakni seluruh warga binaan,” katanya.
Pesantren Ramadhan di lembaga permasyarakatan ini diharapkan menjadi terobosan memperbaiki nilai religius dan sosial masyarakat, mengingat saat ini kondisi moral mengalami degradasi, kejadian kriminal semakin sering terjadi. “Jumlah penghuni lapas sudah over kapasitas tota semuanya 1086 satu kamar 57 orang, idealnya satu kamar 20 orang,” tuturnya.
Menurutnya, tindakan kriminal tersebut bisa saja terjadi dan menimpa siapa saja dari masyarakat Sumbar, oleh karena itu, untuk meminimalkan berbagai kejadian tindak kriminal, butuh perhatian berbagai pihak, terutama di kalangan masyarakat.
“Dengan pesantren ini lah bentuk perhatian dari Aisyiyah, selain itu di tingkat masyarakat biasa, kita intensifkan juga penyuluhan agama,” ujarnya.
Sementara itu Kalapas II A Destri Syam,MH mengatakan Pesantren Ramadhan merupakan moment untuk penempaan diri menjadikan penghuni lapas wanita wanitas olehah dan bisa kembali ke pangkuan keluarga.
Katanya, ada 57 narapidana yang mengikuti pesantren Ramadhan dan mereka sangat antusias untuk mengikutinya.”Hari biasa juga ada Pembinaan rohani, tapi kita lebih intensifkan lagi pada bulan Ramadhan, untuk mereka yang ingin memperdalam ilmu agama dan baca Al Quran,” katanya.
Ia menuturkan kegiatan pesantren Ramadhan merupakan salah satu implementasi pendidikan keperibadian di lembaga pemasyarakatan itu. Dengan adanya pendidikan kepribadian para narapidana diharapkan bisa kembali merenungi yang telah mereka lakukan.
“Kita ingin mereka nantinya jika keluar dan kembali bergabung dengan masyarakat sudah memiliki bekal yang lebih baik tentang agama atau lebih religious. Kami berharap dengan adanya pesantren ini kedepannya dapat mengubah mental warga binaan agar hidupnya lebih terarah, tidak mengulangi lagi tindakan-tindakan pidana lainnya dan dapat berguna bagi keluarga dan masyarakat,” katanya.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj Meiliarni Rusli, Ketua Majelis Tabligh Dra Hj Yulitindar, Ketua PD Aisyiyah Padang Masniati Bujang, dr Fidratul Illahi, Dra Sismarni dan jajaran Lapas Kelas II A Padang (RI).