JAKARTA, suaramuhammadiyah.id,- Pemuda Muhammadiyah, Ahad 19 Juni 2016 mendeklarasikan Partai Anti Korupsi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Deklarasi ini bagian dari Konvensi Anti Korupsi yang diselenggarakan Pemuda Muhammadiyah di Jakarta 17 – 19 Juni 2016,
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Adakan Konvensi Anti Korupsi
Ketua Umum Partai Anti Korupsi langsung dikomnadoi Dahnil Anzar Simanjuntak, Sedangkan Ketua Dewan Pembina Dr Busyro Muqoddas, Pembentukan partai ini menjadi sejarah baru pergerakan Pemuda Muhammadiyah sebagai bagian dari gerakan berjamaah melawan korupsi melalui jalan politik,
Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak , Partai Anti Korupsi ini bukan berbentuk partai politik organik, melainkan berupa jejaring antikorupsi yang memberikan perhatian khusus kepada penyiapan dan pembinaan kader-kader muda politik. “Inisiatif ini berangkat dari kesadaran Pemuda Muhammadiyah bahwa gerakan kebudayaan antikorupsi tidak akan pernah efektif tanpa ada keterlibatan gerakan politik,” ujar Dahnil.
(Baca juga: Haedar Nashir: Konvensi Anti Korupsi Upaya Menyembuhkan Lapar Karena Rakus
Lebih jauh Dahnil menyampaikan, Partai Anti Korupsi merupakan institusi berbasis pendidikan politik, yang dibentuk untuk membangun integritas melalui pendidikan anti korupsi yang berkelanjutan. Mereka yang telah lulus dan teruji memiliki integritas dipersilahkan untuk memilih gerakan politik sebagai salah satu usaha mewujudkan partai politik yang bersih dan bebas dari praktik dan watak koruptif.
“Politik bukan jalan yang kotor tetapi harus dilihat sebagai jalan kemuliaan untuk memajukan peradaban dengan mengupayakan pencegahan terkait pemberantasan korupsi,” ujar Dahnil..
Selain itu, pembentukan Partai Anti Korupsi, kata Dahnil, juga menjadi jawaban dari Pemuda Muhammadiyah atas tudingan bahwa gerakan anti korupsi yang dilakukan Muhammadiyah itu selalu anti-partai.
Dahnil menegaskan, Partai Anti Korupsi ini justru dibentuk untuk membantu partai politik dalam membentuk kader berintegritas. Ia pun berharap semua madrasah di seluruh Indonesia memiliki partai anti korupsi.
(Baca juga: Rizal Ramli: Harus Ada Reformasi Sistem Politik )
“Ini jawaban dari tudingan bahwa gerakan anti korupsi itu anti
partai. Kami tidak anti partai. Kami ingin bantu partai. Kami bisa menawarkan kader Muhammadiyah sebagai kader politik yang bersih,” kata Dahnil (le),