suaramuhammadiyah.id- Kado Ramadhan adalah aksi kepedulian selama ramadhan untuk membantu meringankan kebutuhan hidup bagi saudara kita yang tak berpunya khususnya saat menunaikan ibadah puasa dan menyambut hari lebaran.
Kado ini adalah kado kebahagiaan. Kebahagiaan bagi kita saat berbagi dan kebahagiaan saudara kita yang akan menerima. Kado ramadhan adalah kado hati, menyatukan kelapangan dan ketulusan hati sebagai jembatan untuk bersilaturahim.
Tujuan diselenggarakannya kado ramadhan adalah untuk dibagikan kepada sasaran melalui pengajian ramadhan, berbuka puasa bersama, dan pembagian secara langsung di lapangan dalam bentuk bingkisan kebutuhan pokok, nutrisi, school kit, family kit, dan parcel lebaran.
Untuk melaksanakan program tersebut, maka lazismu melakukan kegiatan kado ramadhan serentak yang dilaksanakan bulan Ramadhan 1437 H. Kepada siapa kado ramadhan diberikan? Kado ramadhan diberikan kepada yatim piatu, lansia, jompo, janda, tuna wisma, dan para pekerja yang masih menunaikan tugas dalam lebaran.
Direktur Utama Lazismu, Andar Nubowo, mengatakan, program tersebut akan berbentuk kegiatan-kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, terutama kalangan dhuafa untuk berbagi kebahagiaan di bulan suci. Salah satunya adalah pembagian paket zakat, infak dan sedekah.
“Ramadhan itu bulan istimewa dalam Islam, itu kita mempersiapkan secara istimewa juga. Salah satu yang sedang kita persiapkan adalah program Kado Ramadhan dengan tagline ‘Aksi Bersama untuk Sesama’,”
Agar tepat sasaran, Andar menegaskan, Kado Ramadhan akan disalurkan langsung ke titik-titik tertentu yang telah ditetapkan sebagai pihak yang berhak menerimanya (mustahik).
“Titik-titik mustahik atau penerima zakat, infak, sedekah ini secara nasional kita tentukan, diantaranya adalah spot-spot di wilayah Pak Kumis (Padat, Kumuh, dan Kantong-kantong Miskin),” terang Andar.
Sementara itu, Direktur Fundraising Lazismu, Hari Eko Purwanto, mengatakan, secara serantak dimaksudkan serentak selama bulan ramadhan. Penghimpunan donasi Kado Ramadhan, diperoleh Lazismu dari kantor-kantor layanan yang ada di Indonesia. “Termasuk melalui donasi online untuk mempermudah donatur (muzaki) menunaikannya dengan efisien dan mudah,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Program Lazismu, Eko Suprayitno, mengatakan, Lazismu telah menjalin kerjasama antar majelis, lembaga dan amal usaha yang ada di Muhammadiyah, termasuk juga Ortom dan lembaga di luar Muhammadiyah (lazismu).