Gebyar Seni Islami UMM Libatkan Anak Jalanan dan Anak Yatim

Gebyar Seni Islami UMM Libatkan Anak Jalanan dan Anak Yatim

MALANG.suaramuhammadiyah.id– Digelar di panggung terbuka, di halaman depan Masjid AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), bazar dan gebyar seni Islami yang merupakan bagian dari Syiar Ramadhan 1247 Hijriyah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang mendatanginya. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (18/6) ini sengaja diadakan di dekat mesjid agar kental dengan nuansa syiar.

Sebanyak 148 undangan spesial hadir pada acara ini. Mereka merupakan anak yatim binaan Panti Asuhan (PA) Sunan Giri, PA As-Salam, Yayasan Yatim Mandiri serja anak jalanan binaan Lembaga Perlindungan Anak Kota Malang. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah hiburan di antaranya tari sufi, band akustik Islami, parade puisi dan nasyid, tari aceh, musik hadrah dan marawis, parodi Ramadhan, dan yang paling spesial tentunya performance dari anak jalanan dan anak yatim.

“Tak hanya mengundang, kami juga memberikan santunan kepada mereka berupa uang tunai senilai Rp. 7.200,000,-. Kami ingin berbagi kebahagiaan di bulan suci ini,” ungkap salah satu panitia, Muhammad Sri Wahyudi.

Ketua Pelaksana Syiar Ramadhan UMM, Gonda Yumitro mengungkapkan, dari segi konsep kegiatan Syiar kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, sekalipun secara makna dakwah tetaplah sama. Rangkaian acara dimulai dengan penampilan musik Islami sebelum maghrib, dilanjutkan buka bersama, shalat tarawih berjamaah. Pentas seni lainnya seperti tari sufi, parade puisi dan nasyid, musik hadrah dan marawis kembali ditampilkan selepas tarawih.

“Dalam kegiatan kali ini, kami ingin berbagi kebahagiaan pada sesama, terlebih pada mereka yang kekurangan. Dengan adanya santunan ini, semoga mereka dapat berbahagia dan semangat beribadah di bulan Ramadhan ini. Saya berhadap mereka sadar bahwa mereka tidak hidup sendiri, banyak orang yang masih peduli sehingga mereka dalam tetap bersemangat,” tutur Gonda.

Gonda juga mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa memaknai dakwa secara luas, yang di dalamnya dapat menyangkut semua aspek kehidupan, di mana salah satunya yaitu di bidang seni dan budaya.

Radiah, mahasiswa FAI UMM yang pengunjung dalam acara ini mengaku sangat terhibur dengan penampilan yang disajikan. “Saya juga tetap melakukan sholat di masjid secara berjamaah sehingga ibadah saya tidak terganggu dan dapat kembali menikmati acara setelah selesai beribadah,” tandasnya (Humas UMM).

 

Exit mobile version