RSI Purwokerto Milik Muhammadiyah, Muhammadiyah Tak Pernah Merebut Milik Orang

RSI Purwokerto Milik Muhammadiyah, Muhammadiyah Tak Pernah Merebut Milik Orang

Suaramuhammadiyah.id. Muhammadiyah dalam sejarah tdak pernah mengganggu, merebut dan mengklaim milik orang. Malah dalam kenyataan, banyak asset Muhammadiyah yang direbut, diganggu dan diklaim oleh orang lain.

Demikian Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir dalam menanggapi kasus Rumah Sakit Islam Purwokerto .  Adanya klaim dari oknum tertentu yang mengatasnamakan umat Islam Banyumas, bahwa RSI Purwokerto bukan milik Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah,  memandang bahwa Rumah Sakit Islam Purwokerto bukan sebagai rumah sakit polemik dan bermasalah. Karena sejak berdirinya Rumah Sakit ini oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Tokoh Muhammadiyah pada saat itu diniati dan diperuntukkan untuk kalangan Muhammadiyah. Maka dari itu, kata Haedar Nashir, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas dan warga Muhammadiyah Banyumas  tetap berpegang teguh pada aspek historis, yuridis, dan organisatoris.

Bagaimana sebetulnya sejarah pembangunan dan kepemilikan RSI Purwokerto?

Sejarah kepemilikan RSI Purwokerto

Dalam hal sejarah kepemilikan RSI Purwokerto ini Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)  Banyumas  H Ibnu Hasan menceritakan, RSI Purwokerto didirikan PDM Banyumas sebagai lembaga Muhammadiyah dengan SK PMD Banyumas dengan nomor A-1/002/1983 tanggal 23 Februari 1983. Saat itu, PDM yang masih disebut Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PMD) Banyumas, membentuk badan pendiri yang beranggotakan lima orang dari unsur Muhammadiyah, yakni H AK Anshori, Drs Djarwoto Aminoto, KH Syamsuri Ridwan, Moch Soekardi dan Moch Muflich.

Bukti bahwa RSI Purwokerto itu didirikan oleh badan pendiri utusan PMD dikuatkan lagi dengan terbitnya SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah bernomor 06/PP/1985 tertanggal 25 Maret 1985. SK itu kata Ibnu, mengesahkan Yayasan RSI Purwokerto dengan badan hukum yang berafiliasi kepada Muhammadiyah.

Selanjutnya, pada tahun 1986, terjadi perubahan susunan badan pendiri. Berdasarkan berbagai pertimbangan organisasi, ada beberapa personil yang terpaksa digantikan karena perannya lebih dibutuhkan di badan amal usaha lain di bawah Muhammadiyah.

“Untuk mendirikan Yayasan yang akan membangun Rumah Sakit, itu harus ada pembentukan badan pendiri terlebih dahulu. Jadi tidak bisa dibantah bahwa RSI Purwokerto  itu sejak awal memang diniatkan dibangun oleh unsur Muhammadiyah untuk kepentingan masyarakat secara umum,” ujarnya.

Ibnu juga membenarkan ada keterkaitan rencana menjadikan RSI Purwokerto sebagai Rumah Sakit Pendidikan yang harapannya akan mendukung kebutuhan unit amal usaha lainnya, yakni Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

“Harus diluruskan bahwa rencana akuisisi RSI Purwokerto ini, bukan oleh UMP, tetapi oleh Muhammadiyah. Sebab kedudukannya di PDM, baik RSIP maupun UMP itu sama-sama unit amal usaha yang tidak bisa saling akuisisi,” ujarnya.

Diakui Ibnu, berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan badan pendiri dengan berbagai saran RSI Purwokerto  tetap dinamakan RSI tidak menggunakan istilah PKU Muhammadiyah seperti kebanyakan unit amal usaha dibidang kesehatan lainnya dibawah Muhammadiyah.

“Kenapa pakai nama RSI ini supaya lebih universal, tetapi fakta bahwa RSI Purwokerto ini merupakan unit amal usaha milik Muhammadiyah yang harus terus difahamkan,” ujarnya.

Selain RSI Purwokerto, ada banyak Rumah Sakit Muhammadiyah yang menggunakan nama Rumah Sakit Islam, bahkan ada juga Rumah Sakit Muhammadiyah yang tidak memakai nama Muhammmadiyah dan Islam.  Apa saja rumah sakit-rumah sakit itu, simak berikut ini:

Rumah Sakit Muhammadiyah selain Rumah Sakit Islam Purwokerto yang tidak memakai nama Muhammadiyah, Aisyiyah, PKU atau Ahmad Dahlan.Rumah Sakit Muhammadiyah dengan nama Rumah Sakit Islam (RSI):

  1. Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarmasin Kalimantan Selatan.
  2. RSI Siti Aisyah Madiun Jawa Timur.
  3. RSI Lemabang Palembang Sumatera Selatan.
  4. RSI Siti Halimah Kandangan Kediri Jawa Timur.
  5. RSI Hasanah Mojokerto Jawa Timur
  6. RSI Kendal Weleri. Jawa Tengah.
  7. RSI Fatimah Banyuwangi Jawa Timur.
  8. RSI Muara Bungo Jambi
  9. RSI Garam Kalianget Madura
  10. RSI Nganjuk Jawa Timur.
  11. RSI Zam Zam Indramayu Jawa Barat.
  12. RSI Jakarta Pondok Kopi
  13. RSI Jakarta Cempaka Putih
  14.  RSI Jakarta Sukapura.

Rumah Sakit Muhammadiyah tanpa nama Muhammadiyah dan Islam:

  1. Rumah Sakit (RS) Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo Jawa Timur
  2. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aminah Blitar Jawa Timur.
  3. RSIA Ibnu Sina Grogol.
  4. RS Siti Khadijah III Mamajang Sulawesi Barat.
  5. RS Anak dan Bersalin Siti Aisyah Probolinggo Jawa Timur.
  6. RS Anak dan Bersalin Siti Fatimah Kraksaan Probolinggo Jawa Timur.
  7. RS Anak dan Bersalin Siti Aisyah Surabaya Jawa Timur.
  8. Rumah Bersalin (RB) Siti Khadijah Kudus Jawa Tengah.
  9. RB Siti Khadijah IV Panakukang Mas Makassar Sulawesi Selatan.
  10. RS Siti Chadijah Sukorejo Kediri Jawa Timur.
  11. RS Siti Khadijah Gorontalo

Jadi bukan hal yang aneh jika rumah sakit Muhammadiyah di Banyumas diberi nama Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto. Karena letaknya di Purwokerto.(le)

Exit mobile version