YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id– Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) kembali membumikan nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan spirit al-Maun dalam agenda bertema “Aksi Bersama untuk Sesama”, Rabu (22/6).
Menurut M. Misbah selaku Sekretaris Eksekutif MPM PP Muhammadiyah, acara yang berlangsung di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan, Bantul itu memiliki serangkaian acara yang berlangsung sejak pagi hingga waktu berbuka puasa. Meliputi layanan kesehatan gratis bagi dampingan MPM, pembagian paket kado Ramadhan (parsel) bagi masyarakat marjinal, pengajian inspiratif yang diisi oleh ketua PWM DIY Gita Danu Pranata, bazar pasar murah produk dampingan MPM dan buka bersama.
Sesuai dengan spirit pendirian PKU Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan yang diperuntukkan untuk aksi kemanusiaan, MPM memiliki prinsip menolong semua kalangan, tanpa memandang latar belakang. Sehingga pemberdayaan yang dilakukan MPM telah menjangkau suku Kokoda di pedalaman Papua, misalnya. Slogan yang kerap dipekikkan oleh alm. Said Tuhuleley menjadi pegangan semua anggota MPM, “Selama Rakyat Masih Menderita, Tidak Ada Kata Istirahat.”
Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr M Nurul Yamin menyatakan bahwa kegiatan pemberdayaan ke depan harus melibatkan semua pihak. Kolaborasi dan sinergisitas ini nantinya akan memberi pengaruh bagi keberhasilan pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. “Kegiatan yang mengangkat tema Aksi bersama untuk sesama ini merupakan wujud penguatan kapasitas kelembagaan persyarikatan Muhammadiyah, bersinergi bersama-sama untuk membantu masyarakat,” tuturnya.
Atas dasar kolaborasi ini, kegiatan yang turut dihadiri oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto ini juga melibatkan serta Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan para mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mahasiswa KKN UMY yang berjumlah delapan orang itu berasal dari Fakultas Ekonomi. KKN Tematik Mandiri yang dicanangkan UMY memfokuskan pada pengabdian masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terpencil, Termiskin).
Rektor UMY, Prof Bambang Cipto yang hadir dalam acara itu mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap problem pengelolaan dan pengolahan sampah di DIY, termasuk di TPST Piyungan yang berlokasi di Dusun Ngablak, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY (Ribas).