KUALUHHULU, suaramuhammadiyah.id- Marching Band Swara Taruna Melati (MB Swatami) SMA Muhammadiyah 9 Kualuhhulu ini memang kreatif. Memanfaatkan momentum ramadhan secara out of the box. Di luar kebiasaan umum.
Ramadhan memang penuh berkah, tidak saja untuk urusan akhirat tapi juga untuk urusan dunia. Banyak orang memanfaatkan moment di bulan Ramadhan ini untuk mendapat rezeki yang lebih banyak dari pada bulan biasanya dengan cara berjualan takjil untuk berbuka puasa.
Tak jarang di antara kita yang biasanya tidak berdagang, di bulan ini mencoba mencari rezeki dengan cara berdagang atau sering kita sebut pedagang dadakan bulan Ramadhan, banyak sekali jenis dagangan yang barang kali ingin anda coba, khususnya untuk dagangan yang laris manis di bulan ini.
Lalu bagaimana jika pedagang dadakan tersebut adalah anak sekolah untuk menambah biaya mengikuti suatu perlombaan?
Baca Juga: Aisyiyah Gamai Permai Gelar Lomba Mengaji
Tentu saja, ini merupakan kreativitas yang layak diapresiasi. Selain mengasah skill di bidang bisnis, juga mengejar prestasi yang layak dibanggakan.
Demikian pula yang dilakukan oleh Marching Band Swara Taruna Melati (MB Swatami) SMA Muhammadiyah 9 Kualuhhulu dalam mengejar prestasi pada Kejuaraan Open Marching Band Raja Majestyk yang keempat di Medan pada akhir September nanti.
Untuk ikut serta dan meraih prestasi pada kejuaraan tahunan tingkat nasional ini, MB Swatami yang pernah meraih Juara Umum II Tingkat Provinsi pada Pesta Rondang Bittang di Parapat 2008 lalu berusaha mencari biaya sendiri. Sungguh merupakan mental mandiri untuk mengejar prestasi.
SMP Muhammadiyah Jatinegara Raih Prestasi Lomba Marchingband Lintas Kota dan Provinsi
“Dari puasa pertama hingga kini kami berjualan gorengan, kue-kue, maupun aneka minuman. Alhamdulillah lumayan laris. Lumayan untuk menambah biaya pada Kejuaraan Open Marching Band Raja Majestyk yang keempat di Medan pada akhir September nanti,” kata Amin Rais, siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 9 Aekkanopan pada Sabtu (18/6).
Untuk menghemat biaya, para remaja ini berjualan makanan dan minuman untuk berbuka puasa di depan sekolah, sehingga tidak perlu menyewa tempat atau membeli banyak peralatan.
HW SMA Muhammadiyah 9 Kualuh Hulu Raih 7 Tropi
Mereka menggelar dagangan mereka di atas meja kecil, dan berjualan di pinggir jalan depan sekolah. Cara berjualan seperti ini terlihat efektif, sebab sebagian mereka terlihat berlatih dan sebagian lagi berjualan
“Sekitar seminggu puasa turun hujan lebat sore hari. Bahkan ada pembeli yang membeli lewat media sosial BBM. Jualan depan sekolah terasa lebih syahdu,” ujar Suriyanto, pelatih MB Swatami yang juga menorehkan Juara Umum II Festival Marching Band BPS Labura 2016.
“Mereka memang giat berlatih dan mengejar prestasi, sehingga mereka mencari tambahan dalam kejuaraan nanti,” kata Abdul Kamal Munthe, Kepala SMA Muhammadiyah 9 Kualuhhulu (Hariansyah).