Fatwa Tarjih Tentang Do’a Qiyamu Ramadhan

Fatwa Tarjih Tentang Do'a Qiyamu Ramadhan

DO’A SETELAH QIYAMU RAMADHAN

Pertanyaan Dari: Maryati, Godean, Sleman, Yogyakarta

(Disidangkan pada hari Jum’at, 8 Syakban 1435 H / 6 Juni 2014 M)

Pertanyaan:

As-Salamualaikum w. w.

Apa bacaan setelah selesai  empat rakaat pertama pada waktu shalat tarawih, setelah 4 rakaat yang kedua dan setelah shalat witir? Mohon dijelaskan hadisnya..!

Jawaban:

Waalaikumussalam w. w.

Terima kasih kami sampaikan atas pertanyaan yang saudari ajukan kepada kami. Tentang pertanyaan saudari yang berkaitan dengan bacaan setelah empat rakaat pertama shalat tarawih dan setelah empat rakaat yang kedua, sejauh ini kami belum menemukan riwayat yang menjelaskan tentang dzikir yang disunnahkan untuk diucapkan, maka yang kami amalkan adalah sebagai berikut:

Tentang bacaan setelah 3 rakaat shalat witir, hal ini telah dibahas dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) tentang Shalat Tathawwu’ dan dalam buku berjudul “Tuntunan Ramadlan” yang disusun oleh Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah cetakan tahun 2012. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa setelah selesai shalat witir disunahkan berdzikir dengan suara nyaring sebagai berikut :

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

“Maha suci Allah yang Maha Merajai dan yang Maha Bersih” (3x)

رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

“Yang menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril” (1x)

Hal ini berdasarkan riwayat sebagai berikut:

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْوِتْرِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، فَإِذَا سَلَّمَ قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. [رواه النسائى]

Artinya: “Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab Adalah Rasulullah saw ketika shalat witir membaca surat“Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan  surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas). Kemudian apabila telah selesai mengucapkan salam, beliau membaca“Subhanal malikil quddus” tiga kali. [H.R. an-Nasa’i dalam Sunan an-Nasa’i no.1729, Kitab Qiyamu al-Lail wa tatawwu’u an-Nahar, Bab Nau’un Akharun min al-Qira’ati fi al-Witri]

Juga riwayat  berikut :

عَنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ كَانَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، وَيَقُولُ بَعْدَ مَا يُسَلِّمُ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يَرْفَعُ بِهَا صَوْتَهُ. [رواه النسائى]

Artinya: “Diriwayatkan dari Abdirrahman bin Abzari dari Nabi saw, sesungguhnya beliau  melakukan shalat witir dengan membaca surat “Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan  surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas). Apabila telah selesai salam, Beliau membaca “Subhanal malikil quddus” tiga kali dengan meninggikan suaranya. [H.R. an-Nasa’i dalam Sunan an-Nasa’i no.1750, Kitab Qiyam al-Laili wa tathawwu’u an-Nahari, Bab at-Tasbih ba’da al-Firagi min al-Witri wa Dzikr al-Ikhtilafi ‘ala Sufyan fih)

Hadis yang semakna terdapat dalam Sunan Abi Dawud no.179 dan Sunan Ibni Majah no. 1171.

Juga hadis sebagai berikut :

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبَّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، وَإِذَا سَلَّمَ قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، وَمَدَّ بِالْأَخِيرَةِ صَوْتَهُ، وَيَقُولُ: رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ. [رواه الطبراني]

Artinya: “Diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, adalah Rasulullah saw melakukan shalat witir dengan membaca surat “Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan  surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas). Apabila telah selesai salam, beliau membaca “Subhanal malikil quddus” tiga kali dengan memanjangkan  suaranya pada (bacaan) yang ketiga. Kemudian beliau membaca “Rabbil malaikati war-ruh”. [H.R. at-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath no.8115 Bab Mim]

Berdasarkan pemaparan di atas, dianjurkan untuk membaca dzikir setelah tiga rakaat shalat witir sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Wallahu a’lam bish-shawab.

 —————————————–
Semua pertanyaan dijawab oleh Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
e-mail: tarjih_ppmuh@yahoo.com

Exit mobile version