Milad Aisyiyah ke 102, PD Aisyiyah Berbagi di Lapas Wirogunan

Milad Aisyiyah ke 102, PD Aisyiyah Berbagi di Lapas Wirogunan

YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id Dalam rangka Milad Aisyiyah 102, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Yogyakarta beserta perwakilan seluruh Pimpinan Cabang Aisyiyah gelar kunjungan sekaligus buka bersama di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Wirogunan pada Rabu, (29/6). Dalam acara tersebut hadir Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman untuk memberikan tausiyah keagamaan dan kemasyarakatan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Hj. Tri Kirana Muslidatun. Acara ini merupakan satu dari rentetan agenda Milad 102 Aisyiyah yang sebelumnya telah didahului dengan Seminar Keluarga Sakinah dan Pengasuhan anak (26/6).

Dr Agus menyampaikan bahwa mereka yang berpuasa akan dimasukan ke surga melalui salah satu dari 8 pintu yaitu pintu ar-Royyan. Melalui pintu ini pula lah Allah telah menjanjikan bagi mereka yang menjalankan puasanya dengan benar untuk diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. “Puasa itu ibadah yang tidak bisa dipamerkan misalnya haji ataupun yang lain,” tuturnya.

Ada banyak keutamaan berpuasa, selain janji Allah dengan surga, namun memberikan keutamaan dalan hal kesehatan. Dr Agus menyebutkan bagaimana berpuasa tidak akan membuat seseorang jatuh sakit khususnya mereka yang mengidap penyakit lambung dan pencernaan. Bahkan ia menuturkan, bahwa di bulan Ramadhan ini pasien rumah sakit cenderung mengalami penurunan jumlah. “Kalau puasa itu membuat sakit, pasti rumah sakit di Jogja sudah penuh. Telah diteliti bagaimana perbandingan jumlah pasien yang dirawat pada bulan puasa dan mereka yang dirawat di luar bulan puasa,” lanjutnya.

Sedangkan penyakit asam lambung atau maag yang selama ini dianggap menjadi kendala saat berpuasa, menurut dr Agus terjadi ketika seseorang mengalami stress atau tekanan pikiran, bukan karena berpuasa. “Berbeda dengan hari hari biasa, ketika kita sudah tahu bahwa dosa kita akan diampuni dan dijamin surga oleh Allah maka, orang yang berpuasa akan lebih tenang dan senang karena dalam berpuasa diajarkan untuk menahan amarah,” imbuh dr Agus.

Selain hal tersebut, yang menjadikan mereka yang berpuasa bertambah sehat adalah karena kebiasaan shalat tarawih di malam hari. Penelitian yang dilakukan di Surabaya tentang mereka yang rutin menegakkan shalat tahajjud atau qiyamu lail dengan rutin memiliki tingkat kortisol dalam darah yang redah dan tingkat kekebalan tubuh yang lebih tinggi. “Maka di sisa hari bulan puasa ini manfaatkanlah dengan sebaiknya, lakukan amalan ibadah dengan khidmat. Mungkin bagi sebagian, kesehatan itu bukan segalanya. Namun, kita tidak bisa melakukan segalanya jika tidak sehat,” tandas dr Agus di hadapan para penghuni LAPAS (Th).

Exit mobile version