Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahilhamd! Sidang ‘Id yang berbahagia!
Damai, perdamaian atau kedamaian dalam bahasa Al-Qur’an disebut dengan as-salam. Kata ini terulang dalam Kitab Suci Al-Qur’an sebagai 42 kali. Islam sebagai nama agama Allah pun berasal dari akar kata yang sama dengan as-salâm. Islam di samping berarti tunduk, patuh, menyerah dan pasrah, juga berarti mencari salam, berdamai dan mencari kedamaian, baik kedamaian di dunia maupun di akhirat. Islam mengajarkan sikap berdamai dan mencari kedamaian melalui sikap menyerah, pasrah dan tunduk pada Allah secara tulus.
Sikap menyerah, tunduk dan pasrah bukan hanya pilihan hidup yang benar untuk manusia, tetapi juga merupakan pola wujud (mode of existence) seluruh alam raya beserta isinya. Karena itu jika manusia diseru untuk memilih sikap hidup tunduk, menyerah dan pasrah kepada Tuhan, yaitu untuk berislam, maka tidak lain ialah seruan agar manusia mengikuti pola hidup yang sama dengan pola wujud alam raya. Yang dihasilkan oleh sikap itu tidak saja kedamaian dengan Tuhan sendiri, dan sesama manusia, tetapi juga dengan sesama makhluk, sesama isi seluruh alam raya, dan jagad raya itu sendiri. (Islam Agama Peradaban 1995:261)
Kedamaian sejati dan abadi hanya ada di surga, oleh sebab itu Allah SwT menyebut surga dengan istilah Darussalam, yang secara harfiah berarti negeri kedamaian. Allah berfirman
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (Qs Yunus [10]: 25)
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang bersedia merenungkan. Bagi mereka ini adalah Darussalam di sisi Tuhan mereka, dan Dia adalah Pelindung mereka berkenaan dengan segala sesuatu yang mereka kerjakan. ” (Qs Al-An’am [6]:125-127)
Digambarkan oleh Al-Qur’an bahwa penghuni surga nanti memberikan salam penghormatan dengan kata salam sebagaimana yang dapat kita baca dalam Surat Yunus ayat 9-10:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam”. Dan penutup do`a mereka ialah: “Alhamdulillaahi Rabbil `aalamin.” (Qs Yunus [10]: 9-10)