AUSTRALIA, suaramuhammadiyah.id— Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadhan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia kembali mengadakan kegiatan rutinan safari ramadhan. Serangkaian acara diisi oleh Ustadz Munawwar Khalil, yang dikirim langsung oleh PP Muhammadiyah.
Dosen fiqh dan ushul fiqh UIN Sunan Kalijaga Yogakarta itu dijadwalkan mengunjungi dan memberikan tausiyah di empat kota; Melbourne pada 14-18 Juni, Sydney pada 19-24 Juni, Adelaide pada 25 Juni-1 Juli, dan Perth pada 2-8 Juli 2016.
Di hari pertama, Munawwar Khalil memberikan tausiyah di Masjid Westall, Rosebank Avenue, Clayton South, Victoria, Melbourne, dengan tema tentang kebaikan (khoir, ma’ruf, birr, ihsan).
Menurutnya, khoir merupakan kebaikan sebagai sebuah discourse. Sedangkan ma’ruf merupakan suatu hal yang baik yang diterima oleh manusia sejauh tidak bertentangan dengan khoir, sebagai sebuah practice. Contoh: menutup aurat adalah khoir sedangkan ma’rufnya adalah menutup aurat sesuai selera kain local, asalkan sesuai “khoir.”
Adapun al-Birr mencakup kemampuan untuk menggabungkan iman dengan aml salih, sebagai sebuah completion. Oleh sebab itulah di dalam Quran berulang-ulang dikatakan amanu wa’amilusholihat, beriman dan beramal salih. Iman itu harus dibuktikan dengan amal. Sementara Ihsan yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya dan jika tidak pada keadaan itu maka yakinlah bahwa Allah melihat. Melakukan kebaikan dalam ketulusan; keikhlasan, bukan karena persoalan dilihat manusia namun dalam keyakinan bahwa Allah melihat kita. Ihsan itu bukan “good” namun berusaha excellent.
Dalam rangkaian selanjutnya, dilangsungkan buka puasa segenap warga Muhammadiyah Adelaide dan KIA, dengan Ustadz Munawwar Khalil di Kediaman Nunung Lehmann. Setiap tahunnya, KIA bekerjasama dengan PCI NU Australia dan New Zealand dan PCI Muhammadiyah Australia mengundang seluruh warga muslim Indonesia di Adelaide untuk hadir pada kegiatan Safari Ramadhan. KIA merupakan organisasi independen yang terwujud dalam bentuk forum kajian, diskusi ilmiah, serta kegiatan budaya dan amal (seperti penyaluran zakat/infak/sedekah) yang bertujuan untuk menyebarkan konsep islam yang “rahmatan lil alamin” serta tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun golongan tertentu (Nisa/Ribas).