YOYAKARTA. suaramuhammadiyah.id- Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) ke depan akan dirancang tidak hanya sebagai tempat untuk menolong dan membina bagi anak yatim piatu, fakir miskin. Tetapi PAM akan juga didesain sebagai tempat untuk membentuk kader persyarikatan muhammadiyah.
Demikian pandangan yang disampaikan Ridwan Furqoni, MSi Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY dalam diskusi safari ramadhan putaran kedua pada hari kamis (30/6) yang bertempat di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Daarusubusi Wates Kulonprogo.
Lebih lanjut Ridwan Furqoni mengatakan langkah pertama yang sudah dilakukannya adalah melakukan pendataan panti asuhan Muhammadiyah yang ada DIY. Setelah itu akan membuat model panti asuhan tersistem pesantren atau lebih terkenal dengan istilah Pantren (Panti Pesantren).
Untuk mematangkan konsep itu, pada hari ahad (17/4) MPS PWM DIY telah mengadakan diskusi bersama dengan pengelola panti asuhan muhammadiyah se-DIY. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dinas Sosial DIY dan Kementrian Agama DIY.
Dengan model pantren menurut Ridwan Furqoni maka kualitas keagamaan anak panti jauh lebih meningkat. “Kemudian juga akan lebih mudah dalam menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyah dan mudah membentuk kader Muhammadiyah,” tutur mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY.
Pihak Panti Asuhan Daarusubusi Muhammadiyah pun merespon positif terhadap ide yang disampaikan Ketua MPS PWM DIY dalam forum ini (Dn).