Yogyakarta. suaramuhammadiyah.id -Tiga bom dalam waktu kurang 24 jam jelas merupakan kado akhir ramadhan yang pahit dan menyesakan. Apalagi kemudian ada kabar susulan, pagi tadi juga ada bom bunuh diri di mapolresta Solo Jawa Tengah.
Mayoritas umat Islam merasa sedih,berduka, dan juga marah menyaksikan semua kebiadaban ini. Mayoritas umat Islam merasa terluka, ramadhan yang merupakan bulan suci harus dicemari dengan konser kebiadaban yang tidak bisa dibenarkan oleh semua ajaran agama apapun ini.
baca juga: PP Muhammadiyah: Bom Saudi Cermin Manusia Tidak Beriman dan Dhalim
Ketika diminta komentar tentang pertunjukan kebiadaban di akhir ramadhan ini, Wakil Ketua Umum MUI, Prof Yunahar Ilyas menjawab, “Apapun motifnya, siapapun mereka, pelakunya jelas bukan orang beragama. Tidak bertuhan dan tidak berperikemanusiaan”.
baca juga: Pray For Madinah Juga: madinah, jedah, dan qotif diserang pembom bunuh diri
Jawaban yang singkat namun tegas. Para pelaku teror itu memang tidak pantas disebut sebagai manusia yang mengenal Tuhan. Mereka tidak pantas disebut mempunyai agama, karena agama apapun pasti tidak akan memaklumi tandakan biadab seperti itu.
Karena tidak menghargai nyawa manusia, mereka juga tidak layak disebut mengenal ajaran perikemanusiaan (mjr8).