SLEMAN. Suaramuhammadiyah.id,- Keberadaan sekolah Muhammadiyah selama ini, memunculkan ragam pandangan di masyarakat. Mulai dari sekolah yang berstatus unggulan atau favorit, hingga dianggap sebagai sekolah pinggiran. Adalah Sri Purnomo, Bupati Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengharapkan sekolah Muhammadiyah terus membenahi kualitasnya dari masa ke masa.
“Mau tidak mau, sekolah Muhammadiyah harus berstandar internasional, jika tidak ingin tertinggal perkembangan zaman,” katanya dalam acara Pengajian Ramadhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman, di Rumah Dinas Bupati Sleman, hari Jum’at, 26 Ramadhan 1437 Hijriyah atau yang bertepatan dengan tanggal 1 Juli 2016 Masehi.
Sebagai kepala daerah, Sri Purnomo meyakini pentingnya peran sekolah Muhammadiyah dalam mencerdaskan masyarakat Sleman. “Senada dengan visi kepemimpinan bupati Sleman periode 2016-2021, yang ingin menjadikan Sleman sebagai Smart City,” tambahnya. Hanya saja jika menyoal kembali kualitas sekoah Muhammadiyah di Sleman, Sri Purnomo menyebutkan, baru sekolah dasar Muhammadiyah yang punya kualitas bagus. Sehingga menjadikannya sekolah favorit di masyarakat. “Tentu menjadi tugas kita bersama, untuk memunculkan sekolah menengah pertama dan menengah atas atau kejuruan milik Muhammadiyah berstatus favorit di tengah masyarakat Sleman,” terangnya.
Bupati lulusan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Yogyakarta ini mengusulkan, agar sekolah Muhammadiyah, mampu menjaring alumninya untuk berperan aktif mengembangkan sekolah asalnya. Di depan peserta pengajian, pihaknya juga menyayangkan, lulusan sekolah dasar Muhammadiyah yang tidak melanjutkan studinya ke sekolah menengah pertama milik Muhammadiyah. Begitupun lulusan sekolah menengah pertama Muhammadiyah, yang terkadang masih ragu untuk meneruskan belajarnya di sekolah menengah atas atau kejuruan milik Muhammadiyah. “Meski itu hak masing-masing, tapi saya harap sekolah kita kedepannya bisa memiliki kualitas yang lebih baik lagi, agar mereka (para lulusan sekoah muhammadiyah-pen) ini tertarik masuk ke sekolah Muhammadiyah,” ujarnya. (GR)