Mahfud MD: Menyalahkan Orang Mudik Itu Ngawur

Mahfud MD: Menyalahkan Orang Mudik Itu Ngawur

YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id,- Tak ada salahnya mudik. Demikian ungkap Prof Dr Mahfud MD (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi) menanggapi adanya orang yang menyalahkan pemudik yang menimbulkan kemacetan di jalanan.

Baca: Suasana Brexit Ingatkan Suasana Padang Mahsyar

“Saya tiap tahun pasti mudik. Itu tradisi Islam yang bagus. Yang menyalahkan orang mudik itu yang ngawur,” tulis Mahfud MD dalam akunnya.

Menurut Mahfud, mudik itu khas Indonesia dan Malaysia. Mudik lebaran yang ada  hanya di Indonesia dan  Malaysia. Di negara-negara Islam lain, tak ada tradisi mudik. Mereka melakukan maaf-maafan setiap saat.

Memang di negara-negara non Muslim juga ada mudik, tetapi bukan mudik lebaran. Di China ada mudik, saat tahun baru Imlek. Demikian pula di beberapa negara Barat juga ada mudik, hari-hari berkumpul dengan keluarga.

Untuk Idul Fitri, hanya kaum muslimin di Indonesia dan Malaysia saja yang melakukan mudik. Mudik adalah tradisi Islam Indonesia. Di negara-negara Arab, tradisi ini tidak ada.

Dengan tradisi-tradisi ini Islam dikembangkan di Indonesia. Islam sejak awalnya dikembangkan melalui budaya-budaya yang menyatu dengan masyarakat. Tetapi memang pengembangan budaya ini harus dilakukan secara selektif. “Dalilnya berbunyi, “al Adatu muhakkamah”. Budaya dihukumi menurut sifatnya” kata Mahfud.

Budaya merupakan instrumental dalam pengembangan agama. Makanya ada nilai fundamentall dan ada nilai instrumental. Yang instrumental tetap berpijak pada yang fundamental. Tradisi mudik tentu tak lepas dari nilai fundamental itu(le).

Exit mobile version