SURAKARTA, suaramuhammadiyah.id— Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Marpuji Ali secara resmi menutup Muktamar Hizbul Wathan (HW) ke-3 di Surakarta, Jum’at (15/7). Pada kesempatan itu Marpuji menyampaikan apresiasi atas kesuksesan berjalannya Muktamar HW tersebut. “Kesuksesan ini tidak lepas dari solidaritas dan kerjasama seluruh anggota HW,” kata Marpuji.
Sejak didirikanya kembali pada tahun 2000, sambung Marpuji, titik tekan HW adalah regenerasi. Sampai hari ini, titik tekan itu masih berlaku. Sebab regenerasi merupakan inti dari sebuah organisasi. “Karenanya, HW harus terus menerus mengupayakan itu sebagai wujud dari menyiapkan generasi penerus masa depan,” pesannya.
Menurutnya, persoalan anak muda sekarang tidak sekedar narkoba, jauh lebih mendalam, pemuda hari ini mengalami degradasi moral. “Maka HW harus berperan dalam membangun akhlak dan karakter pemuda, generasi penerus bangsa,” imbuhnya.
Hal serupa juga disampaikan Uun Harun Syamsuddin Ketua Kwartir HW dalam sambutanya. Menurutnya, regenerasi adalah program prioritas Kwartir HW. Kuncinya, kata Uun, yang tua menyayangi yang muda, sebaliknya yang muda menghormati yang muda.
Sedang Ketua Umum Kwarpus terpilih Muchdi PR, pada sambutannya menyampaikan bahwa HW harus mengambil peran membantu pemerintah dalam menanggulangi dan memerangi narkoba. “Narkoba musuh utama pemuda generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Baginya, pandu adalah pasukan terdepan layaknya dalam dunia militer. Karena itu, lanjutnya, pandu HW harus berada di depan dalam dakwah amar makruf nahi munkar. Tidak hanya di amal usaha Muhammadiyah, tapi HW harus berkembang diluar persyarikatan. “Itu baru pandu namanya,” pungkas Muchdi dalam Muktamar HW (gsh).