YOGYAKARTA-Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah berusia lebih dari setengah abad. Sejak kelahirannya pada 18 Juli 1961, IPM telah melahirkan banyak tokoh bangsa, yang berdedikasi di berbagai bidang kehidupan. Organisasi yang sempat bernama Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) ini memiliki maksud dan tujuan demi terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan, menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah swt, sebagaimana disebut dalam Pasal 3 AD/ART IPM.
Baca: Generasi Berkemajuan (Refleksi Milad IPM ke-55)
Hari ini, di usianya yang ke-55 berbagai ucapan apresiasi atas konsistensi kiprah IPM dan harapan untuk kemajuan IPM kedepan, membanjiri akun media social para tokoh aktivis IPM, yang masih aktif dan yang sudah purna. Hastag #TerimaKasihIPM terus digaungkan para netizen.
Berikut beberapa ucapan milad IPM ke-55 yang dihimpun suaramuhammadiyah.id dari berbagai sumber:
Syukur dan selamat untuk pimpinan kader dan anggota IPM Milad ke-55 IPM. Semoga tetap istiqamah menjadi pusat penyemaian awal kader bangsa, umat dan Muhammadiyah yang intelek dan soleh tidak lekang dan lapuk oleh godaan pragmatisme hedonis. Amin. M Busyro Muqaddas (Ketua IPM SMP Muh I Yogya 1965; Ketua PP IPM 1985 1987, Ketua PP Muhammadiyah 2015-2020)
#TerimakasihIPM di usia ke-55 sudah mencetak banyak pemuda/i berkualitas yang berilmu dan berakhlak. Jaya selalu IPM. Grace Natalie (jurnalis, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia)
#TerimakasihIPM yang adalah organisasi serius pertama yang saya ikuti dalam hidup. Dalam tubuhnya saya ketemu senior-senior yang visioner. Budiman Sudjatmiko (politisi, penulis buku Anak-Anak Revolusi)
Baca: IPM Laren Siapkan Pelajar Berkemajuan
Jujur, saya benar benar dibesarkan oleh IPM. Saya ikut training Taruna Melati 1 di Jepara waktu masih kelas dua SMP di SMP Muhammadiyah Jepara. Waktu itu saya merangkap jadi peserta sekaligus panitia, karena TM 1 dilaksanakan di sekolah saya yang kebetulan saya jadi Ketua rantingnya. Menjelang sahur dan buka, saya bersama teman panitia menyiapkan konsumsi dan kebutuhan peserta lainnya, slebihnya saya jadi peserta. Di TM 1 itu pertama kali saya menangis saat renungan malam, dan berikrar ingin jadi kader IPM. Setelah TM 1 selesai saya ikut peserta Musyda IPM Jepara, dan diikutkan jadi PD IPM Jepara sebagai wakil sekretaris. Sebagian besar pengurus PD IPM Jepara pada waktu itu adalah para guru, hanya sedikit yang masih benar benar pelajar. Bahkan beberapa orang adalah guru saya waktu di SD dan SMP Muhammadiyah. Dari merekalah saya belajar berorganisasi. Saya bangga jadi kader IPM! M Izzul Muslimin (politisi, Ketua Umum IRM 1996-1998)
Di ikatan ini untuk pertama kalinya aku ditempa menjadi manusia pergerakan, memobilisasi massa, merealisasi ide dalam aksi, menjabarkan gagasan dalam program, juga menyenandungkan lagu cinta, membacakan puisi asmara dahana, sekaligus merajut hati yang kasmaran, meredam gejolak rindu dendam dan menuntun jiwa menggapai cita untuk memetik rembulan dan mendekapnya dalam bahagia. jayalah ikatanku. Agus Purwanto (Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, penulis buku Ayat-Ayat Semesta)
Baca: IPM Ajak Adu Kreatifitas dalam Lomba Desain Logo Muktamar XX
Selamat Milad IPM ke-55, semoga IPM bisa tetap menjadi organisasi pelajar terbaik dan bisa menjadi rumah bagi banyak pelajar Islam yang ingin mengembangkan diri dan menjadi supplier utama kepemimpinan bangsa dan umat. Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)
IPM telah menuntun saya menjadi pribadi yang merdeka dan selalu ingin memberikan yang terbaik bagi Persyarikatan, umat dan bangsa. Terima kasih IPM. Khoiruddin Bashory (akademisi, Ketua Umum PP IPM 1987-1989)
Selamat Milad ke-55 IPMku. Jadilah gerakan ilmu yang menginspirasi peradaban negeri ini. Semoga engkau senantiasa menjadi aksentuator gendang Islam Berkemajuan, untuk mencetak generasi berkemajuan pelanjut bangsa ini yang cerdas, bebas, dan berdaya. Azaki Khoirudin (Sekretsaris Umum PP IPM) Ribas.