Dai Cilik Indosiar Sampaikan Tiga “Oh” yang Harus Dihindari Mubaligh Muhammadiyah

Dai Cilik Indosiar Sampaikan Tiga “Oh” yang Harus Dihindari Mubaligh Muhammadiyah

SEMARANG.suaramuhammadiyah.id-Ada suasana baru dalam ajang Jawa Tengah bersholawat pada Selasa (19/7) malam. Lumrahnya, setiap mendengar kegiatan bersolawat, public akan langsung mengidentikkan dengan serangkaian acara membaca qasidah atau syair shalawat secara bersama-sama dan diiringi oleh grup rebana (hadrah). Namun, hal itu nyaris tidak ditemukan di sepanjang acara Jateng Bersholawat dengan tema “Gayeng Syawalan untuk Jawa Tengah Berkemajuan”.

Acara yang diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah sebagai salah satu ekspresi dakwah kultural itu dihadiri Gubernur Ganjar Pranowo SH MIP, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti MEd, Ketua Umum PW Muhammadiyah Jateng H Tafsir Mag, dan para tamu undangan lainnya. Tak hanya itu, ribuan warga Muhammadiyah berbusana putih-putih turut memadati halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah meskipun di tengah suasana hujan.

Dalam salah satu rangkaian acara, panitia memberikan kesempatan kepada siswa SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga Wildan Mauzakawali Saptian untuk menyampaikan ceramah berdurasi singkat. Dai Kecil Finalis Aksi Junior Indosiar 2015 itu memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan tausyiah dengan humor khasnya.

Wildan menjelaskan tiga “Oh” yang dilarang bagi para mubalig Muhammadiyah. Oh pertama adalah goroh atau berbohong. Dikatakan Wildan, ada sebagian mubaligh yang berbohong ketika bertausyiah. Mereka hanya menyampaikan materi yang menyenangkan, meskipun terkadang tidak sesuai dalil-dalil yang tercantum di dalam Al-Quran dan hadits.

Oh kedua adalah bisyaroh atau sangu. Bagi Wildan, mubaligh Muhammadiyah tidak akan sakit hati apabila mereka tidak dibayar ketika bertausyiah. Adapan oh yang ketiga adalah wayoh atau poligami. Dirinya mengatakan, mubalig Muhammadiyah akan menjaga perasaan istri mereka dengan tidak berpoligami.

“Tadi Pak Ustadz bilang, Mas Wildan nanti kalau diberi amplop jangan mau ya. Saya jawab, iya Pak. Lalu gimana Pak? Ya kalau mau kasih jangan tanggung-tanggung. Cukup satu atau dua kelas baru. Betul Pak Gubernur? Karena di SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga sedang pembangunan, menelan hingga miliaran. Uangnya darimana? Ya utang. Makanya supaya utang cepat lunas, mohon dibantu ya, Pak Gubernur,” canda Wildan yang disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Penampilan Wildan di atas panggung mendapat apresiasi dari Gubernur Ganjar Pranowo. Mendengar permintaan Wildan tentang ruang kelas baru di sekolahnya, Ganjar mengaku ingin segera mengunjungi sekolah dai kecil tersebut. “Saya Insyaa Allah mau dolan ke sekolahnya Wildan. Jangan kuatir Wildan tak gawekke. Ini anak hebat,”  ujar Ganjar (Ribas).

 

Exit mobile version